Ide Olah Limbah Sagu Menjadi Blok Kompos, Pemuda di Siak Raup Untung dan Pendapatan Alternatif

17 Mei 2023, 22:16 WIB
Anggota Kelompok Sinergi Endemic Nusantara (Sigenius) Siak, saat mengolah limbah sagu menjadi blok kompos. /Portal Bandung Timur/Ari Prianto Teguh/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Saat ide dan gagasan berkreativitas muncul pada diri seseorang, sumber daya di sekeliling, walau pada awalnya dinilai kurang berguna, dapat berubah menjadi potensi luar biasa.  Seperti halnya ide mengelola limbah sagu, ketika banyak orang melihal benda itu sebagai sampah tak berguna.

Lain cerita dengan kelompok anak muda dari Kabupaten Siak Provinsi Riau. Dari ide dan kreativitas cemerlang tersebut, pemuda desa dan komunitasnya raup untung dan pendapatan alternatif.

Adalah Juhari, seorang pegiat sosial kemasyarakatan dan pencinta lingkungan dari Kecamatan Siak Kabupaten Siak Provinsi Riau melaporkan kepada Portal Bandung Timur, belum lama ini,  mengenai adanya suatu aktivitas kreatif kelompok atau perkumpulan warga diberi nama Perkumpulan sinergi Endemic Nusantara (Sigenius) atau biasa disebut ENDEMIC.

Dalam laporannya tersebut, Juhari mengungkapkan,  bahwa Perkumpulan Sigenius memanfaatkan limbah sisa pengolahan sagu (repu) menjadi kompos blok atau pupuk organik.

Baca Juga: Magot Beri Keuntungan Besar Bagi Warga RW 10 Cipadung Kulon

"Pemanfaatan limbah sagu dapat memberikan beberapa manfaat bagi lingkungan, salah satunya yaitu untuk dijadikan Pupuk organik atau kompos," ujar Jauhari.

Limbah sagu ini, menurut Jauhari, mengandung serat, pati, dan bahan organik lainnya. Keseluruhan bahan-bahan atau zat-zat tersebut, dapat memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kandungan hara.

"Kebermanfaatan limbah sagu ini tentunya menjadi solusi tercepat berkurangnya limbah yang dihasilkan di tempat pengolahan sagu," ungkap Juhari.

Proses kreatif semacam tadi, menurut Juhari, sudah berjalan cukup baik dan memberi dampak positif bagi warga dalam berbagai segi. "Kreativitas pembuatan kompos blok ini, nantinya ingin  diaplikasikan lebih luas. Harapan kami, bahwa warga desa bisa menduplikasi keberhasilan serta mengembangkannya lagi sebagai sumber pendapatan ekonomi rill warga," terang Juhari.

Kompos berasal dari sisa sagu.
Dari pantauan dilapangan, Juhari menemukan mengenai bayaknya problem ekonomi kemasyarakatn, menyebabkan timbulnya persoalan ketahanan pangan dan kemiskinan ekstrim di wilayahnya.

"Aktivitas penbuatan blok kompos dari limbah sagu, kami jadikan materi pendampingan sosial kepada warga-warga desa rawan masalah ketahanan pangan dan kemiskinan ekstrim," tutur Juhari.

Kompos blok sagu ini, ungkap Juhari, akan dimanfaatkan oleh warga sebagai pupuk penopang penanaman tanaman hortikultura dan buah-buahan. Kompos blok ini pun, dapat menjadi sumber pupuk organik.

Dalam penelusuran informasi Portal Bandung Timur dari berbagai sumber, produksi kompos blok limbah sagu, merupakan langkah tepat membangun  kemandirian warga terutama dalam hal  pemanfaatan pekarangan. Jenis kompos ini tergolong ramah lingkungan, berguna bagi  pemenuhan budidaya atau bercocok tanam tumbuhan seperti sayur dan buah.

Dengan demikian, hasil bercocok tanam sayur dan buah di pekarangan tersebut, warga dapat memenuhi kebutuhan pangan, sumber protein nabati, dan gizi keluarga.

Manfaat lain, tentunya adalah meraup untung dan menjadi sumber pendapatan alternatif baru bagi masyarakat sekitar. Hal penting juga, terciptanya masyarakat mandiri secara ekonomi, mandiri pupuk dan mandiri pangan. (Ari Prianto Teguh)***

Editor: Heriyanto Retno

Tags

Terkini

Terpopuler