Baca Juga: Keren, Garut Punya Program Garment dan Gacor, Ini Lho Maksudnya
UNESCO mengakui batik sebagai kekayaan budaya dunia dari Indonesia setelah melakukan lima penilaian, dan tiga penilaian terpenuhi batik. “Penilaian yang diakui yaitu batik sebagai tradisi dan ekspresi lisan, kebiasaan sosial dan adat istiadat masyarakat ritus, perayaan-perayaan, serta kemahiran kerajinan tradisional,” terang Deden Tresnawan, terkait asal usul Hari Batik Nasional diperingati setiap tanggal 2 Oktober.
Usai rangkaian acara, kegiatan disambung dengan membentangkan kain yang mereka bekal dari rumah masing-masing. Sehelai kain dibentangkan oleh dua orang anak, dengan panjang mencapai 120 meter mulai dari mulut gang hingga perbatasan Jalan Kamas II dengan Kamas I.
Melihat keriangan anak-anak memperingati Hari Batik Nasional 2021 yang bertemakan ‘Lestari Budaya Nasional Budaya Bangsa’, para orang tua mereka beberapa turut serta. Bahkan mereka memaksa kepada anak-anak untuk dilibatkan dengan dalih mereka juga mengenakan baju daster dengan motif batik (motif bunga-bunga).
Menjelang adan dzuhur acara berhenti dan mereka isi botra makan bersama, membuka bekal makanan yang dikirim oleh para orang tua mereka. “Mereka mencontoh kegiatan Hari Batik ini dari peringatan Hari Cinta Kasih Inggit Garnasih yang diselenggarakan setiap bula Februari, Hari Kartini, Hari Tari Internasional, Hari Kemerdekaan RI, Hari Air, serta Hari Bumi,” ujar Deden Tresnawan.
Ditambahkan Deden Tresnawan, dalam waktu dekat anak-anak Sanggar Bongkeng Arts Space akan terlibat dalam rangkaian Bandung Arts Festival 2021. Bandung Arts Festival atau BAF melibatkan 340 sanggar dan komunitas seni dari kabupaten dan kota di Jawa Barat serta luar provinsi, juga seniman dari 17 negara diselenggarakan mulai 28 Oktober bersamaan dengan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober dan diakhiri bersamaan dengan hari Pahlawan 10 November. Selamat Hari Batik Nasional. (heriyanto)***