Bah Amuy, Minuman Orson dan Gerobak Kecil Sumber Kehidupannya

- 10 Juni 2023, 17:31 WIB
Bah Amuy jalani profesi jualan minuman Orson dengan sepenuh hati.
Bah Amuy jalani profesi jualan minuman Orson dengan sepenuh hati. /Portal Bandung Timur/Fikri Abdul Muiz/

Baca Juga: Sampah dan Pa Dede, Akrab dengan Bau Busuk Sampah Demi Kenyamanan Warga

Meskipun demikian, raut wajah bosan tidak pernah beliau tunjukkan. Rasa lelah pun disembunyikan dalam rasa tanggungjawabnya sebagai seorang tulang punggung keluarga.

Dari berjualan sirup Orson, sehari Bah Amuy bisa mendapatkan 150 ribu dengan harga per satu plastik minuman Rp500-Rp1000 rupiah. Modal bahan-bahan untuk berjualan sampai 80 ribu rupiah. Meskipun penghasilannya tidak menentu, Bah Amuy dapat menghidupi keluarganya sehari-hari dari berjualan sirup Orson.

Selain rasanya yang enak dan menyegarkan, setiap pembeli sirup Orson dilayaninya dengan lembut serta sikap yang ramah. Tak jarang juga beliau memberi lebih bahkan gratis sirup Orsonya. Tangan yang sudah keriput itu pun tak pernah bosan untuk selalu memberikan yang terbaik. Bagaikan teduh di siang bolong, begitu gambaran sikapnya bagi sebagian orang.

Bah Amuy berjualan sirop Orson sejak tahun 1980-an ditekuni hingga kini.
Bah Amuy berjualan sirop Orson sejak tahun 1980-an ditekuni hingga kini.
Segala rintangan dan tantangan terus dihadapi olehnya. Namun, dengan ketabahan dan kesabaran yang penuh, Bah Amuy terus berusaha dan melakukan berbagai cara untuk mempertahankan kehidupan keluarganya. “Kadang berjualan di tempat yang mengadakan hiburan-hiburan seperti nikahan, karena suka ada dangdut. Suka dagang musiman juga seperti jagung sama peuyeum ketika musim panen singkong,” cerita Bah Amuy tentang peluang untuk mengais rezeki lebih cepat, terbuka baginya.

Semua hiruk pikuk kehidupan selalu beliau hadapi dengan penuh semangat dan tanggungjawab. Tak pernah lelah dalam berdagang. Tidak ada kata menyerah dalam benak Bah Amuy. Beliau menjelaskan selama masih bisa, akan terus berdagang untuk mengais rezeki. Tidak ada kata surut semangat dalam kamus kehidupannya.

Ketekunan, kesabaran, ketabahan, semangat, pantang menyerah, gigih, dan sifat baik lainnya beliau tunjukkan kepada banyak orang bahwa hidup itu keras. Perlu perjuangan dan pengorbanan demi tercapainya sesuatu. Kerasnya kepala belum seberapa dibandingkan dengan kerasnya dunia. (Fikri Abdul Muiz)***

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x