Ini tentang Balong dan Tugu Pahlawan Toha di Dayeuhkolot

- 21 Juni 2024, 18:50 WIB
Tugu Pahlawan Toha di Jalan Raya Dayeuhkolot, depan Markas Zeni tempur 3/YW Kampung Bojongasih Desa Dayeuhkolot Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung, untuk mengenang peristiwa peledakan gudang mesiu yang dilakukan Mohammad Toha pada 10 Juli 1946.
Tugu Pahlawan Toha di Jalan Raya Dayeuhkolot, depan Markas Zeni tempur 3/YW Kampung Bojongasih Desa Dayeuhkolot Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung, untuk mengenang peristiwa peledakan gudang mesiu yang dilakukan Mohammad Toha pada 10 Juli 1946. /Portal Bandung Timur/Putri Deliana/

PORTAL BANDUNG TIMUR – Adalah sebuah monument berupa tugu yang menyimpan kisah heroik dan sangat monumental bagi perjuangan warga Bandung. Monumen yang berada di ujung Jalan Raya Dayeuhkolot, tepatnya di depan Markas Zeni tempur 3/YW Kampung Bojongasih Desa Dayeuhkolot Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung.

Monumen berupa tugu peringatan tersebut dinamai Tugu Pahlawan Toha. Tepat diatas tugu yang sebelumnya berupa kolam besar yang juga dinamai Balong Toha merupakan kubangan bekas ledakan gudang mesiu yang diledakan oleh Mohamad Toha pada  10 Juli 1946 atau 4 bulan setelah peristiwa Bandung Lautan Api yang terjadi pada 24 Maret 1946.

Baca Juga: Inggit Garnasih, Soekarno dan Jamu Buatannya

Disekitar Balong Toha ini selain monumen juga terdapat SD Negeri Dayeuhkolot dan Kantor Koramil Dayeuh kolot.  Balong Toha ini berdekatan dengan permukiman penduduk dengan luas kolam nya kurang lebih sekitar 3000 meter persegi dengan kedalaman 3,5 meter.

“Ada dua orang pemuda yang di perintahkan yaitu Mohamad Toha dan Mohammad Ramdan untuk menghancurkan gudang amunisi yang ada di Dayeuhkolot ini,” terang Asep Saripudin salah seorang anggota TNI yang ditemui penulis di sekitar Tugu Pahlawan Toha.

Monumen Balong Toha dibangun pada 10 November 1957 ketika Hari Pahlawan. Pada saat itu  Panitia pembangunan Balong Toha ini di ketuai oleh Letnan Alibasyah dan beberapa anggota tentara, lurah, pegawai, dan orang orang terkemuka.

Baca Juga: Pondok Pesantren Hurryatuk Ummah Jatinangor, Rumah bagi Pelajar Asal Nusa Tenggara Timur

Pembangunan Balong Toha ini menghabis kan dana Rp12.000. Pada saat itu dana tersebut adalah dana yang cukup besar dalam membuat monumen. Banyak sekali bantuan bantuan yang masuk sehingga akhirnya bisa di selesaikan.

Balong Toha ini di genangi oleh air yang berwarna kecoklatan Warga sering memanfaatkan tempat ini sebagai tempat memancing atau pun tempat untuk nongkrong baik itu yang muda maupun tua.

Disekitar kolam terdapat monumen Mohamad Toha yang hanya sampai dada saja. Dibelakang nya terdapat tugu yang menjulang tinggi berbentuk lidah lidah api dan tentara yang hangus di lahap dalam kobaran nya.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah