Wamenkes Sebut 1 dari 5 Anak Indonesia Alami Kelebihan Berat Badan

- 7 Maret 2024, 22:22 WIB
Ilustrasi -Kemenkes Mengambil Tindakan Deteksi Dini untuk Mengurangi Obesitas Pada Balita
Ilustrasi -Kemenkes Mengambil Tindakan Deteksi Dini untuk Mengurangi Obesitas Pada Balita /Freepik/rawpixel.com/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Prof. Dante Saksono Harbuwono mengatakan, 1 dari 3 masyarakat di Indonesia mengalami obesitas. Melansir hasil riset kesehatan dasar, Prof.Dante juga menyebutkan, 1 dari 5 anak-anak di Indonesia, mengalami kelebihan berat badan.

Ia menjelaskan, persentase obesitas terus meningkat dalam satu dekade terakhir, yakni dari 8% pada 2007 menjadi 21,8% pada 2018. Dikatakannya, hal ini hampir terjadi di semua negara berkembang karena adanya perubahan pendapatan yang lebih baik.

“Pendapatan mereka mulai naik, makanan mereka mulai berubah dan sebagainya, sehingga angka obesitas di daerah tersebut menjadi lebih tinggi,“ ucap Prof. Dante melalui keterangan belum lama ini.

Karena itu, Prof Dante mengingatkan bahwa di balik kesan lucu dan menggemaskan pada anak yang mengalami obesitas, tersimpan risiko sindrom metabolik yang berkaitan dengan penyakit jantung koroner, stroke, dan pembuluh darah.

“Jadi, kalau kita membiarkan anak-anak itu tetap gemuk, maka kita menyimpan tabungan anak tersebut untuk menjadi penyakit jantung dan pembuluh darah di masa yang akan datang,” ujarnya.

Ditambahkannya,akar permasalahan obesitas pada anak bersumber dari keluarga. Apabila orang tuanya gemuk maka anaknya juga gemuk, karena anak mengikuti pola hidup orang tuanya. Hal ini lanjut dia, dapat ditanggulangi dengan menerapkan pola hidup sehat di dalam keluarga.

Seperti diketahui, Kementerian Kesehatan telah memiliki pedoman gizi seimbang Isi Piringku, yang menyarankan konsumsi lebih banyak makanan berkandungan protein dibandingkan karbohidrat dalam satu piring sekali makan. Disebutkan, anak-anak memerlukan banyak protein untuk tumbuh kembangnya, dan bukan dengan memperbanyak karbohidrat.

“Karbohidrat tetap penting untuk energi, tetapi kita batasi, kita gunakan untuk mencegah supaya anak-anak tidak gemuk,” pungkasnya.***

Editor: Andriansyah Andrie

Sumber: Kemenkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x