Pilih Memilih Dalam Perjalanan Sherina Munaf

- 4 November 2020, 13:18 WIB
Sherina Munaf.
Sherina Munaf. /

PORTAL BANDUNG TIMUR - Dekade mati suri perfilman Indonesia sekira 1991-2000, cukup panjang sejarah perfilman Indonesia berhenti tak ada lagi produksi film yang layak naik ke bioskop, meski pada awal tahun 1991 film Cinta Dalam Sepotong Roti karya Garin Nugroho memberikan harapan baru bagi karya film Indonesia, namun sayang harus berhenti sampai sepuluh tahun.

Saat-saat terlena dalam suasana mati suri perfilman Indonesia, kita sebut saja Riri Riza, Mira Lesmana, Nan Achnas dan Rizal Mantovani, mereka berempat mereka gelisah dengan situasi keterlenaan seperti itu. Mereka sepakat merencanakan membuat sesuatu gagasan mengenai produksi film. Setelah berkutat dengan waktu, maka mereka berhasil memproduksi film dengan judul KULDESAK disutradarai secara bersama yaitu empat orang.

Setelah rilis pada tahun 1998, banyak para kritikus dan pengamat film mengatakan bahwa film Kuldesak adalah karya film yang menjanjikan serta merupakan cikal bakal kemajuan perfilman Indonesia dari mati suri.

Ternyata pendapat itu menjadi kenyataan saat Riri Riza menggarap film Petualangan Sherina (PS) sebuah film komedi musikal yang dirilis 7 Juni 2000. Film ini memberikan angin segar terhadap kegairahan terhadap produksi film, karena film PS ini menghasilkan penonton yang banyak saat itu, apalagi saat itu Sherina sedang top-topnya di khasanah musik dan lagu anak dalam album Andai Aku Besar Nanti. Dan dalam film PS album tersebut dinyanyika langsung oleh Sherina. 

Kegairahan para sineas kembali terpacu dalam meramaikan khasanah perfilman Indonesia, setelah PS muncul lagi film yang mengalahkan jumlah penonton film PS, yaitu film Ada Apa Dengan Cinta? Sebuah film percintaan remaja karya Rudi Soedjarwo yang rilis 7 Februari 2002. Setelah filn ini maka ramailah kembali perfilaman Indonesia sampai saat ini awal tahun 2020 sebelum Covid-19 menyerang dunia secara luas.

Lalu kemana Sherina? Sherina menghilang dari dunia perfilman, dia asyik dengan pilihannya yaitu banyak membuat album musiknya, yaitu My Life, Primadona, Gemini, Tuna. Meski banyak merilis albumnya, Sherina juga menyempatkan terlibat dalam menyanyikan Original Soundtrack (OST) dalam film Ayat-Ayat Cinta, Laskar Pelangi, dan Serial Televisi (sinetron) Dia Yang Tak Terlihat (sinetron bergenre horor).

Delapan belas tahun berselang sejak film pertamanya PS terbetik kabar bahwa Sherina akan bermain film kembali bergenre laga, yaitu film Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 yang rilis 30 Agustus 2018 disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko. Ini adalah film kedua Sherina setelah film perdananya saat masa kecil.

Akhirnya perjalanan pilihan dan memilih Sherina yang telah memberi warna pada catatab sejarah film Indonesia dan musik diputuskan dua tahun berselang setelah film keduanya Sherina memilih, dan pilihannya adalah menikah. Selamat menempuh hidup baru dan tetap berkarya, Sherina. (gasfar)***

Editor: Agus Safari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah