Waspadai Tanda-Tanda Anda Mengalami Kelelahan Kerja

- 14 November 2020, 22:00 WIB
Ilustrasi seseorang yang mengalami stres, yang menurut penelitian tidak otomatis menyebabkan demam
Ilustrasi seseorang yang mengalami stres, yang menurut penelitian tidak otomatis menyebabkan demam /Pexels/ Andrea Piacquadio

PORTAL BANDUNG TIMUR – Kelelahan kerja atau burnout merupakan istilah psikologi yang digunakan untuk menggambarkan kondisi seseorang yang mengalami stres kronis akibat pekerjaan.

Suatu kondisi dimana perasaan lelah, benci terhadap pekerjaan, dan ketidakmampuan menyelesaikan tugas kecil sekalipun menjadi karakteristik anda mengalami kelelahan kerja. Patut diwaspadai gangguan atau gejala kesehatan mental dan fisik yang menyertai kelelahan kerja.

Sebuah survei berjudul ‘Milenial, Gen Z dan kesehatan Mental’ menunjukan bahwa Generasi Milenial dan Generasi Z lebih rentan terkena gangguan kesehatan mental dibanding generasi sebelumnya.

Organsasi Kesehatan Dunia (WHO) pada May 2019, mengumumkan revisi ke-11 International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems (ICD-11). Membahas secara detil mengenai kelelahan kerja atau burnout.

Baca Juga: 15Minutes4me TikTok, Sisi Positif Media Sosial ?

Kelelahan kerja atau burnout diklasifikasi sebagai sindrom dikonseptualisasikan sebagai akibat dari stres kronis di tempat kerja yang belum berhasil diatasi, dan secara khusus terkait pekerjaan. Burnout tidak dapat dikaitkan dengan pengalaman diluar lingkungan pekerjaan.

Direktur Domar Center for Mind/Body Health, Alice Domar,PhD, menjelaskan bahwa kelelahan kerja bukanlah keadaan dimana kita hanya mengalami kelelahan beberapa kali dalam seminggu, namun suatu kondisi kelelahan berkepanjangan. Berikut tanda-tanda anda mengalami kelelahan kerja yang dijelaskan Domar.

1. Hilangnya Antusiasme Dalam Bekerja

Hilangnya antusiasme yang sebelumnya dirasakan merupakan tanda klasik kelelahan kerja. Perasaan puas ketika berhasil menyelesaikan suatu pekerjaan yang sebelumnya dirasakan, kini terasa hampa bahkan melelahkan.

Baca Juga: #15Minutes4Me, Hati-Hati Kesehatan Mental Anda

Dalam beberapa kasus, perasaan tersebut dapat menjangkau keluar lingkungan pekerjaan dan mengganggu kehidupan pribadi seseorang. Ketika anda kesulitan memotivasi diri melakukan hal yang sebelumnya membuat anda bersemangat, itu merupakan tanda bahaya anda bukan hanya mengalami kelelahan kerja namun juga tanda anda mengalami depresi.

2. Anda Telah Berhenti Berusaha

Hilangnya anstusiasme sering mengarah langsung kepada sikap negatif bahkan apatis. Usaha maksimal yang biasanya dikerahkan sekarang hanya seperlunya saja.

3. Performa Anda Menurun Tajam

Target penyelesaian suatu pekerjaan yang biasanya ditepati, bahkan sebelum deadline sudah selesai, sekarang anda tidak peduli lagi. Domar menambahkan bahwa kelelahan kerja biasanya terjadi pada orang yang memiliki prestasi cemerlang. Akan sangat kontras produktivitas sebelum dan sesudah mengalami burnout.

Baca Juga: Paul Koeck, MD; Sosok Dibelakang Aplikasi 15Minutes4Me

4. Anda Benar-Benar Lelah

Kelelahan dan rasa lelah secara keseluruhan merupakan indikator yang paling umum dirasakan ketika mengalami kelelahan kerja. Tidak hanya lelah secara fisik, namun secara mental juga. Memotivasi diri untuk bangun dan berangkat kerja atau sekolah dapat menjadi suatu perjuangan.

5. Anda Mengalami Gangguan Kesehatan dan Fisik

Meski tidak selalu terjadi, namun terdapat beberapa keluhan yang berkaitan erat dengan kelelahan kerja, diantaranya:

-          Insomnia

-          Sakit dada

-          Sakit kepala

-          Meningkatnya penyakit

-          Jantung berdebar

-          Pendeknya pernafasan

-          Pusing bahkan pingsan

-          Pendarahan saluran pencernaan

Gejala-gejala diatas dapat diakibatkan oleh berbagai hal, namun jika dialami bersamaan dengan perubahan emosional dan mental yang dibahas sebelumnya, itu dapat menjadi indikator anda sedang mengalami burnout.

Baca Juga: Markisa, Buah Beribu Manfaat

Kelelahan kerja merupakan hal yang sangat sulit dideteksi dan tidak akan hilang dengan sendirinya. Memerlukan pemikiran dan analisa mendalam namun jika tidak diawali dari diri kita sendiri maka burnout tidak dapat diatasi.

Bagi yang terindikasi mengalami kelelahan kerja, apa yang harus dilakukan? Istilah “kurang piknik” yang sedang trend sekarang dapat sedikit membantu, namun menurut Domar, mengobati burnout hanya dengan piknik ibarat mengobati luka tembak dengan plester.

Berlibur, mengkonsumsi obat, mencari hiburan, hanya merupakan solusi jangka pendek. Setelah anda selesai berlibur, anda akan kembali lagi ke pekerjaan yang sama, tekanan yang sama, dan akhirnya menjadi orang yang sama.

Baca Juga: Sosok Presiden ke-46 Amerika Serikat, Joseph Robinette Biden Jr

Domar menjelaskan bahwa hanya dua hal yang dapat mengatasi kelelahan kerja, yaitu:

1. Merubah sikap anda

2. Merubah beban kerja anda

Merubah sikap berarti anda harus mengenali kebiasaan-kebiasaan dan pola pikir negatif anda selama ini, dan mengatasinya. Anda harus memotivasi diri dan menantang hal-hal negatif yang mengganggu produktivitas. Hilangkan idealis dan sifat perfectionist.

Jangan memberikan tekanan tambahan pada diri anda sendiri, dan jangan selalu bilang iya pada kerjaan yang anda sendiri merasa bahwa anda seharusnya menolaknya.

Kedua adalah merubah beban kerja. Identifikasi pekerjaan apa saja yang perlu didahulukan dan apa yang bisa ditunda, jangan mengerjakan semua sekaligus. Apabila mungkin distribusi beban pekerjaan anda dengan orang lain. Perbanyak diskusi baik dengan rekan, sahabat, bahkan atasan anda apabila perlu.

Baca Juga: Meninggal Dunia, Aktor James Bond Sir Sean Connery

Mengurangi beban kerja akan meluangkan waktu anda sehingga anda memiliki lebih banyak waktu untuk diri anda sendiri atau bersama keluarga.

Semoga artikel ini dapat membantu anda atau kerabat anda dalam mengatasi kelelahan kerja. (adi hermanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah