Malam Thansgiving Kelabu di Vermont New England, Tiga Mahasiswa Keturunan Palestina di Tembak

- 28 November 2023, 08:05 WIB
Hisham Awartani, Tahseen Ahmed dan Kinnan Abdalhamid tiga mahasiswa keturunan Palestina yang ditembak di dekat Universitas Vermont.*/ X (Twitter)/ Duta Besar Palestina untuk Britania Raya, Husam Zomlot
Hisham Awartani, Tahseen Ahmed dan Kinnan Abdalhamid tiga mahasiswa keturunan Palestina yang ditembak di dekat Universitas Vermont.*/ X (Twitter)/ Duta Besar Palestina untuk Britania Raya, Husam Zomlot /

PORTAL BANDUNG TIMUR – Kepolisian Burlington, Vermont di negara bagian New England Amerika Serikat memgusut penembakan terhadap tiga orang mahasiswa keturunan Palestina Sabtu 25 November 2023 malam, Penembakan dilakukan terhadap Hisham Awartani, Tahseen Ahmed dan Kinnan Abdalhamid di dekat Universitas Vermont pada malam Thanksgiving.

Penembakan terjadi sekitar pukul 18.25. Sabtu di dekat kampus UVM terhadap tiga pemuda semuanya berusia 20 tahun. Kepolisi sedang mencari penembaknya,” kata Kepala Polisi Burlington Jon Murad, sebagaimana dikutip dari situs berita Arab News Selasa 28 November 2023.

Dikatakan Jon Murad, Hisham Awartani mahasiswa di Brown University Tahseendan  Ahmed mahasiswa Yale University serta Kinnan Abdalhamid mahasiswa Harvard University. Ketiganya keturunan Palestina, dua orang warga negara AS dan satu lagi adalah penduduk sah.

Baca Juga: Hamas Bebaskan 50 Sandera, Israel Lepas 150 Tawanan dari Penjara Ofer Israel

Peristiwa terjadi saat ketiganya sedang mengunjungi rumah salah satu kerabat korban. Ketika sedang berjalan ketika mereka dihadang oleh seorang pria kulit putih yang membawa pistol.

“Tanpa berbicara, dia melepaskan setidaknya empat peluru dari pistolnya dan diyakini telah melarikan diri. Ketiga korban terkena serangan, dua di bagian tubuh dan satu di ekstremitas bawah,” kata  Jon Murad yang menduga serangan merupakan kejahatan rasial karena dua korban mengenakan syal keffiyeh Palestina berwarna hitam-putih.

Dua dari pria tersebut menurut Jon Murad berada dalam kondisi stabil dan yang lainnya menderita cedera yang jauh lebih serius. Murad mengatakan, belum ada informasi tambahan yang mendukung motif tersangka.

Baca Juga: Emmanuel Macron, Prancis Utara dalam Keadaan Bencana Alam 250 Kota Terdampak Banjir

“Saya turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya kepada para korban dan keluarga mereka. Pada saat ini, tidak ada seorang pun yang dapat melihat kejadian ini dan tidak mencurigai bahwa itu mungkin merupakan kejahatan yang dimotivasi oleh kebencian. Dan saya telah menghubungi mitra penyelidik dan penuntut federal untuk mempersiapkan hal itu jika terbukti,” kata Jon Murad.

Sebelumnya Komite Anti-Diskriminasi Amerika-Arab mengeluarkan pernyataan bahwa para korban adalah mahasiswa Amerika keturunan Palestina. Ada alasan untuk percaya bahwa penembakan ini terjadi karena para korban adalah orang Arab.

ADC mengatakan seorang pria berteriak dan melecehkan para korban, yang sedang berbicara dalam bahasa Arab, kemudian mulai menembak mereka. Terhadap peristiwa tersebut  Dewan Hubungan Amerika-Islam telah menawarkan hadiah $10.000 bagi informasi yang mengarah pada penangkapan atau hukuman terhadap orang yang bertanggung jawab atas penembakan tersebut, kata organisasi itu dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Jurnalis di Serang Tentara Zionis Israael Saat Melakukan Liputan di Yarun Lebanon Selatan

Sementara FBI mengatakan pihaknya mengetahui penembakan tersebut. “Jika, dalam penyelidikan lokal, terungkap informasi tentang potensi pelanggaran federal, FBI siap untuk menyelidikinya,” kata Sarah Ruane, juru bicara FBI yang berbasis di Albany, New York, dalam sebuah pernyataan.

Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden Joe Biden telah diberi pengarahan tentang penembakan tersebut dan akan terus menerima informasi terkini seiring penegak hukum mengumpulkan lebih banyak informasi.

Gubernur Phil Scott menyebutnya sebagai sebuah tragedi. “Saya mendesak warga Vermont untuk bersatu membantu masyarakat pulih, dan tidak membiarkan insiden ini memicu lebih banyak kebencian atau perpecahan,” kata Phill Scott.

Ditegaskan Phill Scott, bahwa indikasi apa pun bahwa penembakan itu mungkin dimotivasi oleh kebencian adalah hal yang mengerikan. “Kita harus bersatu dalam masa-masa sulit ini – ini adalah satu-satunya cara untuk menghentikan kekerasan yang kita alami. sedang melihat,” ujar Phill Scott.

Peristiwa penembakan di malam Thanksgiving di Burlington, Vermont menimbulna demonstrasi meluas dan ketegangan meningkat di Amerika Serikat seiring meningkatnya jumlah korban tewas dalam perang Israel-Hamas. Gencatan senjata yang rapuh antara Israel dan Hamas kembali berjalan pada hari Minggu ketika para militan membebaskan lebih banyak sandera dalam rangkaian pembebasan ketiga berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang berdurasi empat hari.***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah