Network
PORTAL BANDUNG TIMUR – Presiden Prancis Emmanuel Macron nyatakan Prancis utara dalam keadaan bencana alam. Banjir besar sejak awal bulan November telah melanda 250 kota di Prancis utara mengakibatkan 10.000 kasus kerusakan akibat banjir dan 1.391 evakuasi.
Saat melakukan kunjungan Presiden Emmanuel Macron ke Blendecques, sebuah kota kecil di selatan Pas de Calais. “Setiap kota yang memintanya untuk dinyatakan dalam keadaan bencana,” kata Macron, dikutip dari situs berita Arab News, Kamis 16 November 2023.
Total ada 214 kota di wilayah Pas de Calais dan sekitar 30 kota di wilayah Nord. Masyarakat di departemen Pas de Calais dan Nord telah mengalami hujan lebat selama berhari-hari.
Sungai meluap dan banjir, dan air mungkin akan naik lebih lanjut dalam beberapa hari mendatang. “Pemerintah akan memberikan akses ke dana dukungan sebesar 50 juta euro untuk kota-kota dan desa-desa yang terkena dampak,” kata Macron.
Baca Juga: Aksi Penembakan Masal di Lewiston Maine Portland Amerika Serikat, 20 Tewas dan 60 Terluka
Ada sekitar 250 kota di Prancis utara yang dinyatakan dalam keadaan bencana alam akibat banjir besar, dampak Badai Ciaran secara berturut-turut pada 2 November. Rekor ketinggian air di sungai pada tanggal 7 November, dan hujan lebat pada hari Kamis dan Jumat membuat kekhawatiran akan kenaikan permukaan air lebih lanjut.
Pada hari Selasa, otoritas cuaca Meteo France menempatkan Pas de Calais dalam status siaga oranye pertanda tertinggi kedua untuk hujan lebat dan banjir, sementara ketujuh sungai di departemen tersebut berada pada tingkat siaga yang sama.
Sekolah-sekolah telah ditutup di 279 kota untuk hari kedua berturut-turut. “Masyarakat sangat khawatir, kesal, dan gelisah,” kata Jean Christophe Castelain, wakil walikota Blendecques, sebuah kota kecil di selatan Calais yang diperkirakan akan dikunjungi Macron pada Selasa malam.
Diungkapkan Jean Christophe Casrelain, sekitar 50 orang masih tidur di tempat penampungan. "Semalaman setelah 862 rumah terkena dampak banjir, dan tidak ada perkiraan kabar baik untuk beberapa hari mendatang," kata Jean Christophe Castelain.
Baca Juga: Museum Louvre dan Istana Versailles Terima Ancaman Bom, Ribuan Pengunjung di Evakuasi
