Irak Akan Tuntaskan Pembuatan Jalan Kereta Api Pertama Sejauh 18 Kilometer dari Karbala ke Najaf

- 28 September 2023, 01:05 WIB
Ilustrasi jalan kereta api. Pemerintah Irak akan membangun jalan kereta api  pertama sejauh 18 kilometer menghubungkan Karbala dan Najaf, pusat ulama Syiah Irak.
Ilustrasi jalan kereta api. Pemerintah Irak akan membangun jalan kereta api pertama sejauh 18 kilometer menghubungkan Karbala dan Najaf, pusat ulama Syiah Irak. /Pixabay/

PORTAL BANDUNG TIMUR – Pemerintah Irak berupaya menuntaskan proyek jalur kereta api pertama sepanjang 30 kilometer antara kota Basra di Irak selatan dan kota Shalamja di perbatasan Iran. Selain itu juga akan di bangun jalur metro antara Karbala dan Najaf, pusat ulama Syiah Irak.

Penasihat transportasi perdana menteri Irak, Nasser Al-Asadi, mengungkapkan jalur kereta api pertamanya yang di buat untuk membantu memfasilitasi transportasi jutaan peziarah yang mengunjungi tempat-tempat suci Syiah di Irak setiap tahunnya. Diharapkan pembangunan akan berlangsung dalam 18 bulan.

Dikatakan Nasser Al-Asadi, jalur transportasi kereta api pertama sepanjang sekitar 30 kilometer akan membentang antara kota Basra di Irak selatan dan kota Shalamja di perbatasan Iran. Jalur kereta akan menghubungkan Irak dengan negara tetangganya  sejak invasi AS ke Irak pada tahun 2003 dan partai-partai Muslim Syiah pro-Teheran meningkatkan pengaruh mereka di Irak.

Baca Juga: Human Rights Watch, Sudah Dua Dekade Amerika Serikat TIdak Kunjung Beri Kompensasi Tahanan di Irak

“Pekerjaan sedang dilakukan untuk membersihkan area tersebut sebelum pekerjaan tanah pada jalur kereta api dapat dimulai. Kita akan melihat kereta bergerak dalam waktu sekitar 18 bulan karena jaraknya yang dekat,” kata Nasser Al-Asadi.

Tidak kurang dari 20 juta orang tiap tahunnya penganut Syiah mengambil bagian dalam pertemuan keagamaan tahunan ziarah Arbaeen ke kota Karbala di Irak. Banyak jamaah yang berjalan ratusan kilometer dari perbatasan Iran dan Irak ke Karbala.

“Banyak juga yang berkendaraan dengan mobil dan bus yang penuh sesak, dan kecelakaan mematikan sering terjadi. Jalur kereta api akan mengurangi risiko kecelakaan dan memungkinkan Irak mendapatkan keuntungan finansial dari penjualan tiket,” kata Nasser Al-Asadi.

Baca Juga: Pengadilan Irak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Donald Trump

Irak dan Iran terlibat dalam perang dahsyat selama delapan tahun pada tahun 1980an dan  saat itu sebagian besar wilayah perbatasan dipenuhi ranjau. Namun sejak Amerika Serikat menggulingkan mantan pemimpin Saddam Hussein pada tahun 2003.

Partai-partai Muslim Syiah yang dekat dengan Teheran telah menjadi pemain politik utama di Bagdad. Hubungan ekonomi dan agama antara kedua negara semakin meluas.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x