Nobel Perdamaian untuk Narges Mohammadi Jurnalis Wanita Iran Aktivis Hak Asasi Manusia

- 8 Oktober 2023, 09:52 WIB
Narges Muhammadi seorang jurnalis dan juga aktivis wanita Iran yang 13 kali ditangkap, 154 kali dihukum cambuk,  5 kali di penjara dan tengah menjalani hukuman 31 tahun penjara raih Hadiah Nobel.
Narges Muhammadi seorang jurnalis dan juga aktivis wanita Iran yang 13 kali ditangkap, 154 kali dihukum cambuk, 5 kali di penjara dan tengah menjalani hukuman 31 tahun penjara raih Hadiah Nobel. /Tangkapanlayar YouTube DW/

PORTAL BANDUNG TIMUR – Komite Nobel Norwegia telah menetapkan Narges Mohammadi, seorang  jurnalis wanita Iran sebagai salah seorang peraih Penghargaan Nobel. Narges Mohammadi pejuang terhadap penindasan terhadap perempuan serta perjuang memajukan hak asasi manusia dan kebebasan telah mengalami penangkapnya sebanyak 13 kali, menjalani 5 kali hukuman serta dijatuhi hukuman 31 tahun penjara dan 154 kali cambukan oleh Rezim Iran.

Berit Reiss-Andersen, Ketua Komite Nobel Norwegia mendesak Iran untuk membebaskan Narges Mohammadi, sebagaimana yang juga diserukan PBB. “Saya menghimbau kepada Iran, Lakukan sesuatu yang bermartabat dan bebaskan peraih Nobel, Narges Mohammadi,” ujar Berit Reiss-Andersen.

Disampaikan Berit Reiss-Andersen bahwa Narges Mohammadi mendapat penghargaan  atas perjuangannya melawan penindasan terhadap perempuan dan perjuangannya untuk memajukan hak asasi manusia dan kebebasan bagi semua orang.

Baca Juga: Terus di Desak Presiden Iran Ebrahim Raisi Akhirnya Bubarkan Polisi Moralitas

“Perjuangannya yang berani menimbulkan kerugian pribadi yang sangat besar. Secara keseluruhan, rezim telah menangkapnya sebanyak 13 kali, menghukumnya sebanyak lima kali, dan menjatuhkan hukuman 31 tahun penjara dan 154 kali cambukan,”  kata Reiss Andersen sebagaimana dikutip dari situs berita Arab News, Minggu 8 Oktber 2023.

Narges Mohammadi adalah wakil presiden Pusat Pembela Hak Asasi Manusia, yang didirikan oleh pengacara hak asasi manusia Iran Shirin Ebadi, yang juga memenangkan Hadiah Perdamaian pada tahun 2003.

“Penghargaan Perdamaian tahun ini juga mengakui ratusan ribu orang yang pada tahun sebelumnya telah berdemonstrasi menentang kebijakan diskriminasi dan penindasan rezim teokratis yang menargetkan perempuan,” kata Reiss Andersen.

Para pemimpin Perancis, Jerman, Uni Eropa, dan NATO memuji penghargaan yang diberikan pada hari Jumat ini. Amnesty International menyerukan pembebasan Mohammadi segera.

Baca Juga: Angelina Jolie Pasang Tangar WomanLiveFreedom dan MahsaAmini di 11 Hari Aksi Protes Kematian Mahsa Amini

“Pengakuan yang diterimanya dari Komite Nobel Perdamaian mengirimkan pesan yang jelas kepada pihak berwenang bahwa tindakan keras mereka terhadap pembela hak asasi manusia tidak akan dibiarkan begitu saja,” kata Sekretaris Jenderal Amnesty Agnès Callamard dalam sebuah pernyataan.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x