Keasrian di Komplek Makam Sunan Gunung Djati

- 5 Desember 2020, 08:00 WIB
PENANGGUNGJAWAB kebersihan Makam Sunan Gunung Djati Cirebon didalam komplek pemakaman  setiap waktu membersihkan makam yang beralaskan pasir pantai.
PENANGGUNGJAWAB kebersihan Makam Sunan Gunung Djati Cirebon didalam komplek pemakaman setiap waktu membersihkan makam yang beralaskan pasir pantai. /Portal Bandung Timur/Heriyanto Retno/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Udara panas selama perjalanan menyusuri Jalan Raya Cirebon-Indramayu. Sedikit berkurang manakala langkah kaki melewati gerbang berbentuk Gapura Candi Bentar, gerbang pertama komplek makam Sunan Gunung Jati.

Pepohonan Sawo Kecik dan Tanjung, menciptakan kesejukan pemakaman. Berlokasi di atas Gunung Sembung, Ds. Astana, Kec. Gunung Jati, Cirebon.

Lafaz kalimah Laa Ilaaha Illallah, yang disuarakan pengunjung di bangsal Pasambangan terdengar bergema. Menghadirkan ketenangan saat kaki melangkah lebih jauh ke dalam komplek makam Sunan Gunung Jati.

Baca Juga: Permainan Tradisi di ‘Ngarumat Tradisi Huma’ yang Masih Terjaga

Kesejukan semakin terasa saat melakukan wudhu dipadasan dengan air dari Sumur Jati sebelum masuk ke bangsal Pasambangan menghadap Lawang Pesujudan. Bergabung bersama ratusan peziarah lainnya yang sudah datang terlebih dahulu.

“Sejak memasuki bulan Ramadhan hingga menjelang pertengahan ini, peziarah nyaris tidak mengenal waktu. Peziarah datang silih berganti untuk berdoa dan berzikir bersama sejak sholat subuh hingga ketemu magrib dan dilanjut setelah sholat tarawih hingga ketemu lagi subuh,” ujar Nasir, salah seorang petugas komplek makam Sunan Gunung Jati.

Memang, diakui Nasir sejak dilakukan perbaikan secara besar-besaran yang dilakukan pemerintah pusat melalui Program Revitalisasi dan Renovasi anggaran perubahan APBN 2012, jumlah pengunjung mengalami peningkatan mencapai ratusan dan pada jumat bisa mencapai seribu orang. “Mungkin karena mengunjungi makam (Sunan Gunung Jati) sekarang terasa sangat nyaman,” ujar Nasir.

Baca Juga: Immortals Fenyx Rising akan Rilis di PS4 dan PS5

Komplek Makam Sunan Gunung Jati sekarang ini kondisinya memang berbeda ketika belum direnovasi delapan bulan lalu. Sejak memasuki gerbang Gapura Kulon ataupun Gapura Wetan berbentuk candi bentar, peziarah sudah merasakan perubahan dari kedua gapura dan lantai batu adesit yang kini sudah sangat rapi tidak tambal sulam dengan batu bata ataupun semen.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah