Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Dalam hadist yang diriwayatkan Imam Bukhari, Rasulullah Shalallahu Allaihi Wassalam bersabda yang artinya, “Shalatlah dalam keadaan berdiri. Jika tidak mampu, kerjakanlah dalam keadaan dudu. Jika Tidak mampu lagi, maka kerjakanlah dengan tidur menyamping.”
Sakit tidak menyurutkan kewajiban kita sebagai Muslim untuk melaksanakan shalat. Sebab, Islam begitu mulia dan memudahkan umatnya dalam melaksanakan ibadah.
“Allah Subhanahu Wa Ta’ala sungguh tidak memberatkan umatnya untuk melaksanakan ibadah, termasuk ibadah shalat yang diwajibkan. Siapa mampu berdiri dan tidak dapat rukuk serta sujud maka kewajiban shalat dengan berdiri tetap wajib atasnya, dia wajib shalat dengan berdiri kemudian untuk rukuk cukup baginya merunduk lalu duduk dan merunduk untuk sujud. Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam surah al-Baqarah, ‘Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyuk,” ujar Ustad Didi Saefulloh salah seorang pemuka agama di Palasari Kecamatan Cibiru Kota Bandung.
Shalat yang dikerjakan dengan hati dan niat bersih serta dikerjakan dengan tadabur (penuh penghayatan) menjadikan shalat dikerjakan secara khusyu. “Bila shalat kita dikerjakan secara khusyu sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang memerintahkan kita shalat dengan khusyu, maka kita termasuk dalam golongan orang yang berbahagia, seperti firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang artinya, “Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang yang khusyuk dalam shalatnya,” ujar Ustad Didi Saefulloh mengutip salah satu ayat dalam surat Al Mukminun.
Bukan hanya bahagia, orang yang khusyuk dalam mengerjakan shalat juga akan mendapat kemudahan dan keringanan dalam menunaikan shalat, sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang artinya, “Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan (shalat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.”
“Karenanya, segerakan shalat dan kerjakan dengan hati bersih serta kerjakan dengan khusyu agar kita mendapatkan kebahagiaan. Karena dengan mengerjakan shalat khusyuk juga maka dalam kehidupannya akan mampu menghindari diri dari perbuatan keji dan munkar, sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala, “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (shalat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah Mengetahui apa yang kamu kerjakan” ujar Ustad Didi Saefulloh mengutip surat Al-Ankabut.
Berikut jadwal shalat untuk Kota Bandung dan sekitarnya, 11 Dzulqa’idah 1443 Hijriah/11 Juni 2022 Masehi;
Imsyak : 04.25 WIB
Subuh : 04.35 WIB
Terbit : 05.59 WIB
