Shalat Ied Diwajibkan Tidak Hanya Bagi Kaum Laki-laki

- 10 Juli 2022, 06:11 WIB
Tata Cara Shalat Ied pada Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal sesuai tuntunan Sunah
Tata Cara Shalat Ied pada Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal sesuai tuntunan Sunah /ANTARA/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Seperti halnya shalat Idul Fitri atau shalat Ied, shalat Idul Adha hukumnya wajib bagi setiap muslim. Sebagaimana pendapat Imam Abu Hanifah, salah satu pendapat Imam Ahmad, dan pendapat yang dipilih oleh Syaikhul Islam dan Ibnul Qoyim, “Kebiasaan Nabi Shallallahu ‘Aaihi Wassallam dalam melaksanakannya, karena sejak shalat Id ini disyariatkan pada tahun kedua hijriyah, beliau senantiasa melaksanakannya sampai beliau meninggal.”

Dalam hadist riwayat Bukhari dan Muslim, disampaikan bahwa  Ummu ‘Athiyah radliallahu ‘anha, bahwa beliau mengatakan; Kami diperintahkan untuk mengajak keluar gadis yang baru baligh, gadis-gadis pingitan, dan orang-orang haid untuk menghadiri shalat Idul Fitri dan Idul Adha,”

Adapun adab yang harus dilaksanakan setiap umat muslim setiap Idul Fitri maupun Idul Adha terlebihdahulu mengawalinya dengan melaksanakan mandi membersihkan diri. Berdasar hadist riwayat Malik dan asy-Syafi’i dan sanadnya shahih, dari Nafi’, beliau mengatakan, “bahwa Ibnu Umar radliallahu ‘anhuma mandi pada hari Idul Fitri sebelum berangkat ke lapangan.

Setelah itu, berhias dan menggunakan wewangian, sebagaimana diriwayatkan Ibnu Majah dan dihasankan Al Albani, dari Ibnu Abbas, bahwa pada suatu saat di hari Jumat, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; “Sesungguhnya hari ini adalah hari raya yang Allah jadikan untuk kaum muslimin. Barangsiapa yang hadir jumatan, hendaknya dia mandi. Jika dia punya wewangian, hendaknya dia gunakan, dan kalian harus gosok gigi.”

Pergunakan pakaian yang bagus dan terbaik, sebagaimana hadist riwayat Bukhari, Muslim, dan an-Nasa’I, dari Ibnu Umar, beliau mengatakan; Umar bin Khathab pernah mengambil jubah dari sutra yang dibeli di pasar. Kemudian dia datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: Ya Rasulullah, saya membeli ini, sehingga engkau bisa berhias dengannya ketika hari raya dan ketika menyambut tamu. Namun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menolaknya karena baju itu terbuat dari sutra. 

Tidak makan sampai pulang dari shalat Idul Adha dengan daging kurban, sebagaimana hadist riwayat  At Turmudzi, Ibn Majah, dan dishahihkan al-Albani, dari Buraidah, beliau berkata; “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berangkat menuju shalat Idul Fitri sampai beliau makan terlebih dahulu, dan ketika Idul Adha, beliau tidak makan sampai shalat dahulu.”

Bertakbir sejak dari rumah hingga tiba di lapangan, termasuk disunnahkan. Kaum wanita dianjurkan tidak mengeraskannya, sehingga tidak didengar laki-laki. Sebagaimana dalil, riwayat yang shahih dari Ibnu Umar, bahwa beliau mengeraskan bacaan takbir pada saat Idul Fitri dan Idul Adha ketika menuju lapangan, sampai imam datang. Juga riwayat dari Muhammad bin Ibrahim, bahwa Abu Qotadah radliallahu ‘anhu berangkat shalat Id dan beliau bertakbir hingga tiba di lapangan.

Sementara tiba di tempat shalat Ied, disunnahkan untuk mengeraskan bacaan takbir. Dari Nafi’ ;Bahwa Ibnu Umar beliau mengeraskan bacaan takbir pada saat Idul Fitri dan Idul Adha ketika menuju lapangan, sampai imam datang. (HR. ad-Daruquthni dan al-Faryabi dan dishahihkan al-Albani).

Tidak ada adzan maupun qamat sebelum imam naik mimbar memberikan khutbah. Sebagaimana hadist riwayat Muslim, Dari Jabir bin samurah radliallahu ‘anhu, beliau mengatakan; Saya shalat hari raya bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beberapa kali, tidak ada adzan dan qamat. 

Demikian pula dari hadist riwayat Bukhari dan Muslim, Ibnu Abbas dan jabir bin Abdillah mengatakan: Tidak ada adzan ketika Idul Fitri dan tidak juga Idul Adha. 

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah