Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Dalam surah Thaha Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat-Ku.”
“Pada ayat 14 surah Thaha tersebut sangatlah jelas kalau Allah Subhanahu Wa Ta’ala memerintahkan umatnya untuk mendirikan shalat. Demikian pula halnya dengan surah-surah lainnya, selalu dikatakan dirikan sholat,” ujar Ustad Didi Saefulloh seoran pemuka agama di Palasari Kecamatan Cibiru Kota Bandung dalam pembahasan arti ‘mendirikan shalat’ dan ‘melaksanakan shalat’.
Disampaikan Ustad Didi Saefulloh, dalam setiap Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyebutkan kata ‘mukmin’ maka Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga menyebut kata ‘dirikan shala’. Tapi setiap Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam firmannya mengatakan laksanakan shalat maka akan dibarengi dengan kata munafik.
Baca Juga: Pemerintah Akan Ajukan IKN Nusantara Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2036
“Bagi orang awam, khususnya di negara kita dimana setiap kata atau kalimat memiliki banyak arti tentunya arti mendirikan dan melaksanakan tidak terlalu dipermasalahkan. Namun tidak demikian bagi kaum alim ulama apalagi ahli tafsir, dalam Al Quran dipergukanan kata aqiimu as sholaata atau dirikanlah shalat dan tidak mengguanakan kata amiilu as sholaata atau laksanakan shalat,” ujar Ustad Didi Saefulloh.
Ustad Didi Saefulloh mengutip firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam surah Al Ankabut ayat 45 yang artinya, Dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar. Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya daripada ibadah-ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
“Sangat tegas disini Allah Subhanahu Wa Ta’ala memerintahkan umatnya untuk mendirikan shalat untuk mencegah perbuatan keji dan munkar,” ujar Ustad Didi Saefulloh.
Mereka yang mendirikan shalat akan terhindar dari perbuatan keji dan munkar. “Tapi bagi bagi mereka yang melaksanakan shalat masih tetap akan melaksanakan perbuatan-perbuatan keji, mungkar, maksiat dan perbuatan dosa lainnya, karena bagi mereka yang melaksanakan shalat hanya sekedar menggugurkan kewajiban, bukan karena dasar ibadah untuk mendapatkan ridha dan pahala dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” ujar Ustad Didi Saefullohah.
Baca Juga: Dilimpahkan ke Kejari Medan Kasus Tersangka Fakarich, Guru Indra Kenz
Berikut jadwal sholat untuk Kota Bandung dan sekitarnya, 5 Muharram 1444 Hijriah/4 Agustus 2022 Masehi;
