Hari Jumat Waktunya Doa Dikabulkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Ini Waktunya

- 8 Desember 2023, 07:39 WIB
Hari Jumat merupakan hari istimewa bagi seorang Muslim dan ada banyak waktu doa diijabah Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Hari Jumat merupakan hari istimewa bagi seorang Muslim dan ada banyak waktu doa diijabah Allah Subhanahu Wa Ta'ala. /Portal Bandung Timur/hp siswanti/

PORTAL BANDUNG TIMUR – Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 185, Wa iza sa alaka ‘ibadi ‘anni fa inni qarib, ujibu da’watad da’I iza da’ani falyastajibu li walyu minu bi la’allahum yarsyudun. Yang artinya, Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

Ada banyak di tanah suci tempat-tempat yang diyakini doa seorang Muslim akan diijabah oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Tidak hanya di Masjidil Haram di Makkah Al Mukarramah maupun di Masjid Nabawi di Kota Madinah ataupun Masjid Quba di tepian Kota Madinah, tapi masih banyak tempat-tempat yang menjadi persinggahan Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam menjadi tempat diijabahnya doa oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Namun Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjajikan bagi umatnya yang berdoa padaNya akan dikabulkan. “Sebagaimana yang telah diketahui secara umum, ada banyak waktu-waktu tertentu yang dijanjikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala doa kita akan dikabulkan, seperti usai melaksanakan sholat sepertiga malam atau Tahajud dan setelah sholat Dhuha, dan secara khusus Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam menyebutkan waktu tertentu doa umatnya dijanjikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan dikabulkan,” ujar Ustad Didi Saefulloh seorang pemuka agama di Palasari Kecamatan Cibiru, pada tausyiah subuhnya.

Baca Juga: Keutamaan Hari Jumat Bagi Umat Muslim

Dalam hadist Riwayat Bukhari dari Abu Hurairah, Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam bersabda, “Di hari Jum’at terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim yang ia berdiri melaksanakan shalat lantas ia memanjatkan suatu do’a pada Allah bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberi apa yang ia minta.”

“Ada banyak hadist dan tafsir terhadap hari Jumat sebagai hari sangat mustjab bagi kaum Muslim. Baik sejak sepertiga malam, waktu terbit hingga waktu terbenamnya matahari menjelang malam,” kata Ustad Didi Saefulloh.

Sepertiga Malam Terakhir

Dalam hadist Riwayat Bukhari, Dari Abu Hurairah (diriwayatkan), bahwa Rasulullah saw bersabda: Tuhan kami (Allah) tabaraka wa ta‘ala turun ke langit dunia setiap malam ketika sepertiga malam yang terakhir seraya berfirman: Siapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri. Siapa yang meminta ampun kepada-Ku, maka akan Aku ampun,”

Baca Juga: Mereka yang Celaka, Tidak Mampu Menjaga dan Memelihara Sholatnya

Mulai Matahari Terbit

Dalam hadist Riwayat Tirmidzi yang artinya; Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Musa Al Anshari telah menceritakan kepada kami Ma'an telah menceritakan kepada kami Malik bin Anas dari Yazid bin Abdullah bin Hadi dari Muhammad bin Ibrahim dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah SAW bersabda:

"Sebaik-baik hari setelah terbitnya matahari adalah hari Jumat, pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu dia dimasukkan ke dalam surga, pada hari itu juga dia dikeluarkan dari surga, dan tidaklah seorang Muslim yang sholat dan memohon sesuatu kepada Allah bertepatan pada waktu itu, melainkan Allah akan mengijabahinya".

Saat Sholat Jumat

Dalam hadist Riwayat At Tirmidzi disebutkan, “Telah menceritakan kepada kami Ziyad bin Ayyub Al Baghdadi telah menceritakan kepada kami Abu 'Amir Al Aqadi telah menceritakan kepada kami Katsir bin Abdullah bin Amr bin 'Auf Al Muzani dari ayahnya dari kakeknya dari Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam, beliau bersabda, "Sesungguhnya pada hari Jumat ada waktu yang tidaklah seorang hamba memohon sesuatu kepada Allah pada hari itu kecuali Allah pasti akan mengabulkannya." Para sahabat bertanya, wahai Rasulullah jam berapakah itu? Beliau menjawab: "Sejak ditegakkannya sholat Jumat sampai selesai,”.

Baca Juga: Sudah Mengerjakan Sholat Tapi Masih Berbuat Maksiat dan Kemunkaran

Hadist lainnya, dalam hadist riwayat Abu Dawud, At Tirmidzi dan Ahmad, Dari Anas Ibn Malik (diriwayatkan), ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Tidak akan tertolak doa yang dipanjatkan antara azan dan ikamat,”.

Kemudian dalam hadist Riwayat Muslim; Dari Abu Hurairah (diriwayatkan) bahwa Rasulullah saw bersabda: Seorang hamba paling dekat dengan Tuhannya adalah tatkala ia sedang sujud, maka perbanyaklah berdoa (pada saat itu),”.

Setelah Sholat Ashar

Sebagaimana diriwayatkan dalam hadist Abu Dawud, Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam bersabda yang artinya; “Pada hari Jum’at terdapat dua belas jam (pada siang hari), di antara waktu itu ada waktu yang tidak ada seorang hamba muslim pun memohon sesuatu kepada Allah melainkan Dia akan mengabulkan permintaannya. Oleh karena itu, carilah ia di akhir waktu setelah Ashar,”.

Juga dalam hadist Riwayat At Tirmidzi ; Dari Anas bin Malik RA dari Nabi Muhammad SAW bahwa beliau bersabda, "Carilah oleh kalian waktu-waktu yang mustajab pada Jumat setelah Ashar sampai tenggelamnya matahari."

“Abu Isa berkata, dari jalur ini hadis ini gharib. Sebagian ahli ilmu dari kalangan sahabat Nabi dan yang lainnya berpendapat bahwa waktu yang mustajab pada hari Jumat adalah setelah Ashar sampai matahari terbit, ini adalah pendapat Ahmad dan Ishaq,” mengutip penjelasan hadist Riwayat Imam Tirmidzi.

Dalam hadist lainnya, Abu Dawud, At Tirmidzi dan Ahmad menyampaikan, Dari Anas Ibn Malik (diriwayatkan), ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Tidak akan tertolak doa yang dipanjatkan antara azan dan ikamat,”.

Kemudian dalam hadist riwayat Muslim, Dari Abu Hurairah (diriwayatkan) bahwa Rasulullah saw bersabda: Seorang hamba paling dekat dengan Tuhannya adalah tatkala ia sedang sujud, maka perbanyaklah berdoa (pada saat itu).

Diakhir tausyiahnya, terkait waktu mustajab untuk memanjatkan doa, Ustad Didi Saefulloh mengutip pendapat Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah yang dicukil dari kitab ‘Majmu Fatawa wa maqolay mutanawwiatun, Abdul Aziz bin Abdullah ibnu Baz.

“Dzahir hadits adalah mutlak yaitu barangsiapa yang berdoa di waktu musjatab pada akhir hari jumat (yaitu menjelang magrib, karena akhir hari dalam hijriyah adalah magrib). Diharapkan bisa dkabulkan, akan tetapi jika ia menunggu shalat di masjid tempat shalat magrib, ini lebih hati-hati karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘ia menegakkan shalat’. Orang yang menunggu sebagaimana kedudukan orang yang shalat maka dalam keadaan shalat lebih diharapkan mustajab. Orang yang menunggu shalat sebagaimana orang shalat. Jika ia sakit bisa dilakukan di rumahnya , tidak mengapa. Atau wanita yang menunggu shalat magrib di mushallanya (tempat shalat di rumah), atau yang sakit di mushallanya berdoa di waktu ashar dan berharap mustajab. Jika ia ingin, menuju masjid tempat ia ingin shalat magrib lebih awal, duduk menunggu shalat dan berdoa.”***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah