Tiap yang Berjiwa akan Merasakan Mati, Sholat dan Amal Ibadah lainnya Akan Jadi Penyelamat

- 18 Oktober 2023, 05:07 WIB
Sholat merupakan ibadah yang akan dipertanyakan pertamakali setelah manusia meninggal.
Sholat merupakan ibadah yang akan dipertanyakan pertamakali setelah manusia meninggal. /Portal Bandung Timur/hp siswanti/

PORTAL BANDUNG TIMUR – Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam surah Al Anbiya ayat ke 35 berfirman, Kullu nafsin za`iqatul-maut, wa nablukum bisy-syarri wal-khairi fitnah, wa ilaina turja’un. Yang artinya; Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.

Dalam surah lainnya, surah Ali Imran ayat 185, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman; Kullu nafsin za ‘iqatul maut, wa innama tuwaffauna ujurakum yaumal qiyamah, fa man zuhzihau 'anin-nari wa udkhilal-jannata fa qad faz, wa mal hayatud dunya illa mata'ul-gurur. Yang artinya, Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.

Meskipun telah diingatkan akan kehidupan dunia yang hanya kesenangan sesaat yang memperdaya, namun banyak orang yang lalai melaksanakan kewajiban sebagai khalifah di muka bumi. Dan setelah kematian menjemput baru timbul penyesalan.

Baca Juga: Ada Banyak Keutamaan Menjalankan Sholat Berjamaah di Masjid, Jangan Sampai Meninggalkan

Sebagaimana dalam Al Quran surah As Sajda ayat ke 12, Walau tara izil-mujrimuna nakisu ru`usihim 'inda rabbihim, rabbana absarna wa sami'na farji'na na'mal salihan inna muqinun. Yang artinya, Dan, jika sekiranya kamu melihat mereka ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin".

Juga dalam Al Quran surah Al Munafiqun ayat 10,  Wa anfiqu mimma razaqnakum ming qabli ay ya`tiya ahadakumul-mautu fa yaqula rabbi lau la akhkhartani ila ajaling qaribin fa assaddaqa wa akum minas-salihin. Yang artinya; Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?"

Namun penyesalan di alam kubur setelah kematian tidak ada artinya karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak akan memberikan kesempatan untuk keduakalinya bagi umatnya hidup di dunia.

Ketika mengecap kenikmatan hidup di dunia, sangatlah jarang umat manusia menjadikan kematian sebagai pengingat. Dan ketika ajal menjemput, mereka akan mengalami penyesalan. Sebagaimana nasihat dari Umar bin Abdul Azis; Orang-orang yang sudah mati terkurung dalam kuburnya menyesali apa yang telah mereka perbuat secara berlebihan. Sedangkan orang-orang yang masih hidup saling bertarung memperebutkan apa yang disesali oleh penghuni kubur. Sungguh mereka (orang yang sudah mati) tidak akan kembali mengulang (seperti) mereka (orang yang masih hidup). Dan (sayangnya) mereka (orang yang masih hidup)  tidak mengambil pelajaran dari mereka (orang yang sudah mati).”  

Baca Juga: Sangat Berat, Tapi Ini Keutamaan Sholat Subuh dan Sholat Isya

Mereka-mereka yang menyesali setelah ajal menjemput, adalah mereka-mereka yang semasa hidupkanya tidak melaksanakan amal kebaikan sebagaimana yang diperintahkan Allah Subhanahu Wa Ta’la dan mengerjakan amalan sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah shalallahu allaihi wassalam. Hingga setelah ajal menjemput baru penyesalan yang dapat.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x