Sudah Mengerjakan Sholat Tapi Masih Berbuat Maksiat dan Kemunkaran

- 26 Oktober 2023, 11:52 WIB
Mengerjakan sholat sesuai dalil dan rukunnya serta khusyu akan menjauhkan kita dari perbuatan keji dan munkar.
Mengerjakan sholat sesuai dalil dan rukunnya serta khusyu akan menjauhkan kita dari perbuatan keji dan munkar. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR – Utlu ma uhiya ilaika minal kitabi wa aqimish shalah, innash shalata yan ha anil fahsyai wal munkar, waladzikrullahi akbar, wallahu yalamu ma tashnaun.

Bacalah (Nabi Muhammad) Kitab (Al Quran) yang telah diwahyukan kepadamu dan tegakkanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Sungguh, mengingat Allah (sholat) itu lebih besar (keutamaannya daripada ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

“Demikian firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam surah Al Ankabut ayat ke 45, dimana Allah Subhanahu Wa Ta’ala memerintahkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu allaihi wassalam untuk membaca Al Quran dan menegakan sholat, karena sholat dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Namun sekarang ini, dimana zaman mulai kembali dirasakan sulit, ada pertanyaan kenapa banyak orang yang sudah pandai membaca Al Quran dan mengerjakan sholat, tapi masih berbuat kemungkaran dan maksiat,” ujar Ustad Didi Saefulloh seorang pemuka agama di Palasari Kecamatan Cibiru Kota Bandung dalam salah satu pembahasan Keutamaan Sholat.

Baca Juga: Sholat Orang Beriman, Akan Mendatangkan Ketenangan dan Ketentraman

Disampaikan Ustad Didi Saefulloh, bahwa umat Islam yang rajin membaca Al Quran dan mengerjakan sholat masih banyak melakukan perbuatan munkar dan maksiat serta perbuatan lainnya yang dimurkai oleh Allah karena kadar ibadahnya yang masih lemah ataupun rendah. “Sangatlah wajar kalau masih ada pemimpin yang zalim, korup dan melakukan perbuatan munkar lainnya, karena dalam mengerjakan ibadah membaca kitab suci dan juga mengerjakan sholat hanya sebagai formalitas sebagai umat Islam, tapi kadarnya masih redah,” ujar Ustad Didi Saefulloh.

Ustad Didi Saefulloh mengutip tafsir surah An Alkabut, Imam Al Alusi dalam Ruhul Maani. “Disampaikan Iman Al Alusi dalam tafsirnya,  Terkadang pengaruh sholat yang bersifat mencegah dari perbuatan maksiat itu akan melemah sehingga seakan-akan sholat tidak mencegah sama sekali atau untuk melakukan maksiat. Hal ini seperti pada sholat yang dilaksanakan dengan kelalaian, dan dengan tidak melaksanakan semua hal yang seharusnya dilakukan ketika sholat seperti khusyu, merenungkan makna ayat-ayat yang dibaca, dan lain-lain,” ujar Ustad Didi Saefulloh dalam kutipan tafsir Imam Al Alusi dalam kitabnya Ruhul Maani.

Sementara berdasarkan tafsir yang dikeluarkan Kementerian Agama RI, disampaikan bahwa ayat ke 45 Al Ankabut,  memerintahkan Nabi Muhammad agar selalu membaca dan memahami Al Quran yang telah diturunkan kepadanya untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dengan memahami pesan-pesan Al Quran, Nabi Muhammad dapat memperbaiki dan membina dirinya sesuai dengan tuntutan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Tentunya perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala  ini juga ditujukan kepada seluruh kaum Muslimin.

Penghayatan terhadap kalam Ilahi yang terus dibaca akan mempengaruhi sikap, tingkah laku, dan budi pekerti orang yang membacanya. Setelah memerintahkan membaca, mempelajari, dan melaksanakan ajaran-ajaran Al Quran, Allah Subhanahu Wa Ta’ala memerintahkan agar kaum Muslimin mengerjakan sholat wajib, yaitu salat lima waktu.

Baca Juga: Tiap yang Berjiwa akan Merasakan Mati, Sholat dan Amal Ibadah lainnya Akan Jadi Penyelamat

Sholat hendaklah dikerjakan sesuai rukun dan syaratnya, serta penuh kekhusyukan. Sangat dianjurkan mengerjakan sholat itu lengkap dengan sunah-sunahnya.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x