Libur Panjang Kasus COVID-19 Kembali Naik

6 Januari 2021, 08:00 WIB
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo dalam Rapat Rencana Sosialisasi Program Vaksinasi Tahun 2021 di Jakarta /foto setkab/

PORTAL BANDUNG TIMUR -  Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo meminta seluruh pemangku kebijakan di daerah untuk mengaktifkan kembali Posko-posko COVID-19.  

Adanya perubahan perilaku masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan yang sudah mulai berkurang.

"Jadi mohon berkenan tahun anggaran baru, Bapak dan Ibu Bupati, Wali Kota dan juga Gubernur bisa mengalokasikan dana untuk tersedianya posko. Mulai dari tingkat provinsi sampai dengan paling tidak tingkat kelurahan, syukur kalau anggarannya cukup bisa sampai tingkat RT dan RW," ujar Doni Monardo dalam Rapat Rencana Sosialisasi Program Vaksinasi Tahun 2021 di Jakarta.

Baca Juga: Kedai Coffee Car Hangatkan Pengamanan di Cukang Monteng  

Dikatakan Doni Monardo, hal yang mendasari perlunya posko COVID-19 di daerah adalah didasarkan dari adanya perubahan perilaku masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan yang sudah mulai berkurang. 

Hal itu pula yang menjadi penyebab angka kasus COVID-19 kembali naik di sejumlah daerah.

Ditegaskan Doni Monardo, pihaknya optimis apabila hal tersebut dapat dilakukan, maka kasus aktif yang selama ini selalu meningkat kemudian dapat ditekan kembali. 

Baca Juga: 27 Ribu Bidang Tanah di Kabupaten Karawang Sudah Kantongi Sertifikat

“Sebab, kunci dari keberhasilan dalam rangka memutus mata rantai penularan COVID-19 adalah peran serta masyarakat sebagai garda terdepan, kalau ini bisa dilakukan, maka kami yakin kasus aktif yang selama ini cukup tinggi bisa kita tekan kembali," ujar Doni Monardo.

Berdasarkan hasil laporan menurut Doni Monardo, kasus aktif secara nasional berada pada angka 14,26 persen. Hal itu mengalami penurunan selama dua bulan terakhir.

Kemudian untuk angka kesembuhan berada pada 82,77 persen dan hal itu juga mengalami penurunan dibandingkan pada periode dua bulan yang lalu. Selanjutnya kasus harian aktif dilaporkan ada sebanyak 772.103 orang yang terpapar COVID-19.

Baca Juga: Miliarder China Jack Ma Menghilang

Untuk kasus sembuh sudah mencapai 639.103 orang, dan angka kematian sebesar 22.911, yang secara nasional masih berada di bawah rata-rata angka kematian global dengan selisih 0,81 persen.

Dari data tersebut menurut Doni Monardo,  menunjukkan bahwa kasus kematian masih cukup tinggi meskipun kasus aktif dan angka kesembuhan sudah jauh dari rata-rata global, tetapi lebih rendah dibandingkan pada bulan November yang lalu dengan selisih 12,83 persen.

Dikatakan Doni Monardo, adanya selisih penurunan dan peningkatan kasus yang terjadi di Indonesia pada dua bulan terakhir terjadi karena beberapa faktor. Salah satunya adalah adanya libur panjang.

Baca Juga: Hari Amal Bakti Kemendag Dijadikan Momen Tingkatkan Kolaborasi

“Hal itu tentunya harus menjadi catatan penting bagi setiap daerah. Khususnya yang sebelumnya terus aktif melaporkan data kejadian dan masih mengalami peningkatan yang cukup signifikan agar segera mengambil kebijakan sesuai arahan sebelumnya,” ujar Doni Monardo. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: COVID-19

Tags

Terkini

Terpopuler