Wiku, Bersikap Bijak Menghadapi Pandemi Jangan Sampai Covid-19 Kembali Melonjak

- 1 Oktober 2021, 13:00 WIB
Aktivitas masyarakat di Jalan Asia Afrika akhir pekan lalu kembali meningkat. Masyarakat diingatkan untuk bersikap bijak selama pandemi Covid-19 agar tidak lonjakan kasus tidak kembali terulang.
Aktivitas masyarakat di Jalan Asia Afrika akhir pekan lalu kembali meningkat. Masyarakat diingatkan untuk bersikap bijak selama pandemi Covid-19 agar tidak lonjakan kasus tidak kembali terulang. /Portal Bandung Timur/hp.siswanti/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengingatkan masyarakat agar menurunnya kasus Covid-19 selama 10 minggu berturut-turut harus disikapi dengan bijak dan berhati-hati. Kegiatan sosial ekonomi harus tetap mengedepankan protokol kesehatan  agar Indonesia dapat terhindar dari potensi ancaman lonjakan ketiga. 

"Berdasarkan pengalaman, kenaikan kasus hampir selalu terjadi pasca kegiatan besar. Terlebih lagi, dengan adanya wacana diizinkan kegiatan besar, ditambah lagi sudah dekatnya periode Natal dan Tahun Baru 2022,” ujar Wiku Adisasmito dalam keterangan pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden. 

Jika dilihat dari pola kenaikan kasus, menurut Wiku Adisasmito, kasus mulai turun sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa dan Bali diberlakukan. Mobilitas maupun kegiatan sosial dibatasi hingga terkadi penurunan.

Baca Juga: Herman, Jangan Sampai Cianjur Terus Jadi Kabupaten dengan Angka Penduduk Miskin Ekstrim Tertinggi

Namun begitu pembatasan mulai dilonggarkan, kasus akan meningkat perlahan. Hal ini menunjukkan upaya menjaga protokol kesehatan 3M belum maksimal dan belum dapat menjadi faktor utama penurunan kasus Covid-19.

“Kebijakan pembatasan mobilitas dan aktivitas masyarakat masih menjadi faktor utama. Padahal pendekatan tersebut tidak dapat dilakukan terus-menerus karena akan berdampak pada sektor lainnya dan tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit,” ujar Wiku Adisasmito.

Sebagai pembelajaran pertama, menurut Wiku Adisasmito, saat kenaikan kasus paska periode Idul Fitri tahun 2020. Meskipun saat itu diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan mudik ditiadakan, namun kasus tetap naik hingga 214 persen.

Baca Juga: Pilkades Seretak 2021 Kabupaten Bandung Diharap Terlaksana Oktober

Kenaikan mulai terjadi  2 minggu pasca Idul Fitri dan bertahan selama 7 minggu. Setelah itu, adanya kenaikan kasus lagi yang menjadi menjadi Puncak pertama Covid-19 di Indonesia saat diberlakukan libur panjang.

Dalam kurun November 2020 hingga Januari 2021, kenaikan yang terjadi menurut Wiku Adisasmito, merupakan akumulasi dari event kolektif yang dimulai dari hari kemerdekaan 17 Agustus, Maulid Nabi pada 28 - 29oktober, periode Natal dan Tahun Baru 2021. Akibat rentetan event besar yang tidak didukung kebijakan pembatasan yang sesuai.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x