Dukung Toilet Standar Bintang 5, Pilot Project Revitalisasi Toilet Objek Wisata Diserahkan Kemenparekraf

- 15 Oktober 2021, 18:04 WIB
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf,  Vinsensius Jemadu, didampingi Direktur Pengembangan Destinasi II, Kemenparekraf, Wawan Gunawan,saat menyerahkan toilet di objek wisata Pantai Kuta Bali hasil program Pilot Project Revitalisasi Toilet.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu, didampingi Direktur Pengembangan Destinasi II, Kemenparekraf, Wawan Gunawan,saat menyerahkan toilet di objek wisata Pantai Kuta Bali hasil program Pilot Project Revitalisasi Toilet. /Foto : Biro Komunikasi KemenparekrafBaparekraf/

 

PORTAL BANDUNG TIMUR - Sektor pariwisata Indonesia berdasarkan Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) berada di posisi ke 102 dari 140 negara di dunia dalam aspek Health and Hygiene. Program revitaliasi toilet di destinasi pariwisata menjadi program unggulan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) dalam upaya meningkatkan sektor pariwisata.

Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf,  Vinsensius Jemadu, pada saat serah terima Pilot Project Revitalisasi Toilet Pantai Kuta Bali, Jumat 15 Oktoner 2021.

“Dalam aspek health and hygiene, saat ini ranking Travel and Tourism Competitiveness Index Indonesia berada di urutan 102 dari 140 negara. Oleh karenanya program Pilot Project Revitalisasi Toilet di Pantai Kuta Bali ini sangat tepat sasaran dan tepat manfaat, apalagi bertepatan dengan dibukanya kembali penerbangan internasional ke Bali,” ujar Vinsensius Jemadu.

Baca Juga: Baru Memulai Usaha, Harga Bahan Baku Tekstil Naik Melejit

Penyerahan Pilot Project Revitalisasi Toilet menurut Vinsensius Jemadu, menandakan bahwa pengerjaannya telah selesai dan siap dimanfaatkan oleh para pengunjung yang berwisata ke Pantai Kuta, Bali. “Sebelumnya, program ini telah diluncurkan oleh Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno pada 17 Maret 2021,” tambah Vinsensius Jemadu.

Dikatakan Vinsensius Jemadu, kegiatan revitalisasi toilet menjadi salah satu bentuk gerak cepat dan gerak bersama Kemenparekraf/Baparekraf  dengan Asosiasi Toilet Indonesia (ATI) serta Industri Sanitasi.  Kemenparekraj dan ATI berupaya menghadirkan toilet yang nyaman bagi wisatawan sekaligus memenuhi unsur kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan keberlangsungan lingkungan yang menjadi perhatian utama wisatawan pascapandemi.

"Harapan kami, apa yang sudah kita bangun dan kolaboraksi akan terus berkelanjutan dan pihak industri serta pemda dapat bekerja sama untuk mewujudkan toilet bersih kualitas hotel bintang lima di destinasi. Tahun 2022 program revitalisasi toilet akan kita lanjutkan di Kuta Bali sebagai percontohan untuk daerah lainnya,” ujar Vinsensius Jemadu.

Baca Juga: Oded Prihatin, 7 Ribuan Warga Kota Badung Terjerat Pinjol dan 4 Ribuan Lainnya Kepada Rentenir

Sementara Direktur Pengembangan Destinasi II, Kemenparekraf, Wawan Gunawan, mengungkapkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan Kemenparekraf merupakan implementasi dari strategi Kemenparekraf/Baparekraf. Yaitu inovasi, adaptasi, dan kolaborasi, dengan menghadirkan toilet yang bersih dengan standar yang baik. Selain itu, Kemenparekraf juga akan memberikan pelatihan dan pendampingan bagi pengelolaanya. 

“Membangun toilet itu mudah, tapi memelihara dan mengelolanya membutuhkan skill.  Oleh karena itu, memberikan pendampingan dan pelatihan dalam menjaga toilet agar nyaman digunakan perlu kita lakukan,” ujar Wawan Gunawan.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Putu Astawa, mengapresiasi dan berterima kasih atas komitmen Kemenparekraf/Baparekraf dalam mendukung bangkitnya pariwisata Bali. Pemerintah Provinsi Bali dan para pengelola Pantai Kuta pun berkomitmen untuk menjaga toilet hasil revitalisasi Kemenparekraf.

Demikian pula halnya dengan Tenaga Ahli Utama Bidang Pariwisata dan Investasi KSP, Albertien Enang Pirade, bahwa Bali merupakan barometer pariwisata Indonesia. Oleh karenanya, Kantor Staf Presiden (KSP) hadir untuk memastikan pembukaan kembali Bali, khususnya untuk wisatawan mancanegara agar dapat berjalan lancar. 

Baca Juga: Sudah 104 Juta Orang Mendapatkan Vaksin dari Target 208 Juta Orang

Selain, standar protokol kesehatan CHSE dan vaksinasi yang menjadi syarat mutlak dan sangat krusial, tetapi fasilitas pendukung seperti toilet juga perlu dijaga kebersihannya.  "Semoga kondisi pandemi tetap bisa dikendalikan dengan baik dan pembukaan kembali Bali menjadi titik awal pemulihan dan kebangkitan pariwisata Indonesia,” kata Albertien Enang Pirade.

Program Pilot Project Revitalisasi Toilet memerhatikan  tiga hal dalam pemeliharaan toilet yaitu berupa, pengelola adalah mereka harus paham dan serius dalam merawat toilet agar tetap terjaga. Kemudian, cleaning service yang andal dan memiliki  kemampuan menjadi agen perubahan yang bisa menegur secara baik kepada pengguna toilet bila ada perilaku yang tidak tepat dalam penggunaan toilet.

“Tidak kalah pentingnya adalah pengguna toilet. Ini juga perlu diedukasikan bersama, untuk memudahkan pengguna, di dalam toilet bisa dipasang stiker-stiker edukasi seperti jaga kebersihan, jangan tinggalkan jejak, gunakan air secukupnya, dan sebagainya,” pungkas Albertien Enang Pirade.

Program Pilot Project Revitalisasi Toilet yang dicanangkan Kemenparekraf/Baparekraf merupakan salah satu program yang dilaksanakan untuk menghidupkan kembali industri pariwisata pasca pandemi Covid-19. Sejumlah industri sanitasi turut berkolaborasi dalam revitalisasi toilet Pantai Kuta di antaranya, PT. Surya Toto Indonesia, PT. Arwana Citramulia Tbk, PT. Industri Dagang Kadanka Utama, PT. Kenari Djaja Prima, PT. Propan Raya serta PT. Dahara Mulia Sejahtera. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah