Kemenparekraf Akan Segera Lakukan Reaktivasi Pariwisata Kepulauan Riau  

- 17 April 2021, 17:12 WIB
Rapat Koordinasi Reaktivasi Pariwisata di Kepulauan Riau diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif secara daring.
Rapat Koordinasi Reaktivasi Pariwisata di Kepulauan Riau diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif secara daring. /Tangkapan layar Rapat Koordinasi Reaktivasi Pariwisata

PORTAL BANDUNG TIMUR – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif gelar Rapat Koordinasi dengan kementerian dan lembaga serta industri terkait, membahas strategi reaktivasi pariwisata di Kepulauan Riau. Reaktivasi ini diharapkan mampu membuka perbatasan Batam-Bintan sebagai pilot project dengan negara tetangga.

Rapat Koordinasi dilaksanakan sesuai arahan Presiden Joko Widodo pada 16 Maret 2021, bahwa sektor pariwisata akan di buka secara bertahap mulai Juni atau Juli. Hal ini memerhatikan beberapa indikator tertentu, antara lain kurva penyebaran Covid-19 yang harus semakin melandai, vaksinasi semakin meluas, penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin, serta kesiapan dari destinasi wisata.

Dalam kesempatan paparan, Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf Baparekraf, Addin Maulana, menjelaskan langkah-langkah yang telah dan akan dilakukan untuk reaktivasi pariwisata di Kepri.  “ Pertama, kesiapan destinasi untuk menyusun peta zona dan rute aman berwisata. Karena tidak semua destinasi bisa dibuka untuk umum, beberapa harus dipilih dan ditentukan mana yang dibuka untuk pilot project, mana yang tidak,” papar Addin Maulana.

Baca Juga: Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika Keluarkan Tiga Surat Edaran, Ini Suratnya

Kemudian menurut Addin Maulana, kedua masalag vaksinasi, Kemenparekraf akan berusaha semaksimal mungkin agar herd immunity dapat tercipta. Vaksin dilakukan untuk penduduk lokal, pekerja pariwisata, maupun tenaga kesehatan.

Disampaikan Addin Maulana terkait dengan sertifikasi end to end, adalah penerapan protokol kesehatan. “ Mulai dari ketibaan di negara tujuan, proses imigrasi, pengambilan bagasi, penyewaan mobil, check in dan check out hotel, mengakses layanan-layanan di destinasi wisata, penerbangan pulang, dan ketibaan kembali di negara asal,” ujar Addin Maulana.

Kemenparekraf juga melakukan observasi lapangan untuk memastikan protokol CHSE diterapkan dengan benar. “ Karena kami perlu memastikan sertifikasi CHSE yang diberikan tidak hanya berupa sertifikasi saja, tetapi pelaksanaan dari CHSE tersebut dilakukan secara ketat dan disiplin,” ujarnya.

Baca Juga: Vaksin Nusantara, Hasil Pengujian serta Penilaian Ilmiah Sampaikan Secara Transparan

Selain itu, telah dibentuk PIC daerah untuk Batam-Bintan dan PIC Kemenparekraf sendiri. Sehingga diharapkan dapat memudahkan komunikasi antara pusat dan daerah, serta dapat mengidentifikasi kendala yang dihadapi untuk segera dicarikan solusi terbaiknya.

Masukan dari dinas kesehatan Provinsi Kepri bahwa ada indikator yang harus dipenuhi, tidak hanya zona tersebut termasuk zona hijau atau zona kuning, tapi bagaimana rata-rata penambahan kasus mingguan menurun.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah