Per 1 Desember 2021 Penerbangan Bisa Langsung ke Jeddah, Tapi Umrah Belum Bisa Diselenggarakan

- 30 November 2021, 17:17 WIB
 Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief,
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, /Humas Kemenag/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kementerian Agama bersama Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Jeddah lakukan pembahasan skenario penyelenggaraan umrah bersama Kementerian Haji dan Umrah Saudi. Pembahasan dilakukan terkait pencabutan suspend penerbangan dari Indonesia terhitung mulai 1 Desember 2021.

“Dengan dicabutnya suspend penerbangan maka warga Indonesia bisa langsung terbang ke Arab Saudi tanpa harus transit ke negara ketiga. Karenanya Kemendag bersama Konsul Haji KJRI melakukan pertemuan  dengan Kementerian Haji dan Umrah Saudi," terang Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief, dalam keterangan persnya.

Disampaikan Hilman Latief pihaknya sudah memastikan edaran yang diterbitkan otoritas penerbangan Arab Saudi atau General Authority of Civil Aviation (GACA), tertanggal 25 November 2021 ini juga berlaku untuk penerbangan jemaah umrah.

Baca Juga: Inilah Jagoan yang Kuasai Industri E-Commerce Indonesia Tahun 2021

“Namun demikian, bukan berarti keberangkatan jemaah umrah bisa langsung dilakukan pada 1 Desember 2021. Sebab, masih ada  proses persiapan yang harus dilakukan, antara lain terkait pendataan jemaah, paket layanan, dan pengurusan visa,” ujar Hilman Latief.

Menindaklanjuti dicabutnya suspend penerbangan, menurut Hilman Latief, Kemenag bersama Kementerian Haji Saudi akan membahas teknis penyelenggaraan umrah. "Saya dan tim Konsul Haji KJRI Jeddah membahas dan mendiskusikan skenario penyelenggaraan umrah bersama Kementerian Haji dan Umrah Saudi," ujar Hilman Latief.

Baca Juga: Stadion Sangkuriang Gagal Deui Wae di Bangun, Keseriusan Pemkot Cimahi Dipertanyakan

Dalam pertemuan menurut Hilman Latief, pihaknya memaparkan kesiapan Indonesia dan skenario pemberangkatan jemaah umrah di masa pandemi. Skenario tersebut antara lain berkenaan dengan one gate policy (kebijakan satu pintu), skema karantina, validasi sertifikat vaksin dan hasil PCR, manasik umrah di masa pandemi, serta lainnya. 

"Dengan Kemenhaj Saudi, kita juga membahas skema dan durasi waktu karantina di Saudi, proses pengurusan visa, paket layanan, termasuk jadwal pergerakan dan masa tinggal jemaah selama di Tanah Suci. Semoga jemaah umrah Indonesia bisa segera mengobati kerinduannya untuk ziarah ke Tanah Suci," pungkas Hilman Laief. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x