Covid-19 Nasional, Kasus TerkonfirmasiTerus Meningkat Tapi BOR Masih Rendah

- 8 Februari 2022, 04:00 WIB
Pembina dan Pengurus PKK Kelurahan Pasirbiru Kecamatan Cibiru gencar sosialisasikan protokol kesehatan kepada masyarakat. Peran pemerintahan kewilayahan menegakan protokol kesehatan dapat menekan angka kasus penyebaran Covid-19 yang kembali meningkat.
Pembina dan Pengurus PKK Kelurahan Pasirbiru Kecamatan Cibiru gencar sosialisasikan protokol kesehatan kepada masyarakat. Peran pemerintahan kewilayahan menegakan protokol kesehatan dapat menekan angka kasus penyebaran Covid-19 yang kembali meningkat. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kasus  konfirmasi harian Covid-19 dan angka kesembuhan berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional terus mengalami peningkatan. Per Senin 7 Februari 2022 terjadi penambahan 26.12 kasus konfirmasi dengan kumulatif 4.542.601 dan angka kesembuhan telah mencapai 4.191.604 orang dengan penambahan harian 8.577 orang pasien.

Berdasarkan data per hari Minggu 6 Februari  pukul 13.00 WIB secara nasional, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit berjumlah 18.966. “Hal ini menunjukan tingkat keterisian BOR nasional saat ini masih 23,35% dari 81.235 kapasitas tempat tidur Covid-19 yang tersedia,” terang Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid,.

Sejauh ini data yang dimiliki Kementerian Kesehatan menurut Siti Nadia Tarmizi,  menunjukkan meski angka kasus konfirmasi harian bertambah, namun jumlah pasien yang masuk ke rumah sakit relatif lebih sedikit. Pasien yang masuk ke rumah sakit juga cenderung menunjukan gejala ringan, atau tanpa gejala sama sekali.

Baca Juga: Kata Menag Yaqut Cholil Qoumas tentang Doa Jendral Dudung Abdurachman

“Penambahan angka konfirmasi harian memang cenderung tinggi. Namun masyarakat tidak perlu terpaku pada jumlah tersebut dan jangan panik karena sebagian besar gejala yang ditunjukkan oleh pasien adalah gejala ringan atau tidak bergejala sama sekali dan lama masa perawatan juga lebih sebentar jika dibandingkan dengan kasus varian lainnya,” ujar Siti Nadia Tarmidzi.

Disampaikan Siti Nadia Tarmidzi,  ada kemungkinan kita akan menghadapi kenaikan kasus yang tinggi dalam 2 hingga 3 minggu ke depan.  “Kami berharap masyarakat dapat benar-benar waspada dan mengetahui kondisi ini dengan baik, bahwa penularan dari varian Omicron ini lebih cepat daripada varian of concern Covid-19 yang lain,” ujar Siti Nadia Tarmidzi.

Namun kasus kesakitan maupun kematian akibat varian menurut Siti Nadia Tarmidzi hingga saat ini masih rendah. “Sehingga rumah sakit sebaiknya digunakan oleh pasien yang benar-benar membutuhkan, yaitu mereka yang memiliki gejala sedang hingga kritis,” ujar Siti Nadia Tarmidzi.

Baca Juga: Sistem Ganjil Genap Kendaraan Kembali Diterapkan bBagi Kendaraan yang Akan masuk Kota Bandung

Kementerian Kesehatanmenurut Siti Nadia Tarmidzi terus  menghimbau masyarakat yang terpapar, namun tidak bergejala atau hanya gejala ringan, cukup melakukan isolasi mandiri di rumah atau isolasi terpadu dengan memanfaatkan layanan telemedisin jika tersedia atau dapat melapor ke Puskesmas terdekat.

“Bagi masyarakat yang terpapar namun gejalanya ringan, seperti batuk, pilek, atau demam, saturasi oksigen masih diatas 95%, sebaiknya isoman di rumah atau isoter saja. Apalagi jika tidak ada komorbid berat atau bukan lansia. Jika masyarakat yang terpapar menjalankan himbauan ini, sesuai dengan aturan Kemenkes, angka keterisian rumah sakit kita bisa berkurang hingga 60-70%,” jelas Siti Nadia Tarmidzi.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x