Dua Gunung Berapi Hari Minggu Ini Alami Erupsi, Ini Gunungnya

- 13 Februari 2022, 16:03 WIB
Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara terjadi erupsi pada pukul 15.38 WITA .
Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara terjadi erupsi pada pukul 15.38 WITA . /Sumber : Magma Indonesia PVMBG/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Dua gunung berapi Minggu 13 Februari 2022 mengalami erupsi mengeluarkan awan panas guguran. Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara terjadi erupsi pada pukul 15.38 WITA dan Gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur mengalami erupsi pada pukul 08.15 WIB.

Sebagaimana dikutip Portal Bandung Timur dari laman resmi MAGMA Indonesia (Multiplatform Alllication for Geohazard Mitigation and Assessment in Indonesia), gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara mengalami erupsi pada Minggu 13 Februari pukul 15.38 WITA. Gunung Ibu mengalami erupsi dengan kolom abu mencapai 1000 meter di atas puncak (2325 meter diatas permukaan laut).

Petugas pengamat gunung Ibu, Axl Roeroe melaporkan bahwa kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 60 detik.

Baca Juga: Nelayan KM Luragung yang Hilang di Perairan Eretan Ditemukan Dalam Keadaan Meningal Dunia

Direkomendasikan, masyarakat sekitar gunung Ibu dan pengunjung atau wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 2 kilometer dan perluasan sektoral berjarak 3.5 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara fari kawah aktif gunung Ibu dan jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah untuk menggunakan pelindung hidung dan mulut (masker) serta  mata (kacamata).

Erupsi gunung berapi juga dialami gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang Jawa Timur. Petugas pengamat gunung Semeru, Mukdas Sofian melaporkan gunung Semeru mengalami erupsi Minggu 13 Februari 2022 pada pagi hari pukul 08.15 WIB.

Erupsi gunung Semeru dengan tinggi kolom abu teramati setinggi 700 meter di atas punvak (4376 meter diatas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 24 mm dan durasi 100 detik.

Baca Juga: Buruh Tolak Batasan Usia 56 Tahun Pencairan Jaminan Hari Tua

Petugas pengamat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan, agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). Serta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.(heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x