Merapi Kembali Alami Erupsi Semburkan Awan Panas Guguran

- 29 Maret 2022, 06:00 WIB
Erupsi gunung Merapi yang terpantau  Magma Indonesia PVMBG  pada Senin 28 Maret 2022 malam.
Erupsi gunung Merapi yang terpantau Magma Indonesia PVMBG pada Senin 28 Maret 2022 malam. /Sumber MAGMA PVMBG/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Gunung Merapi di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta dan berbatasan dengan Magelang Jawa Tengah kembali erupsi dengan mengeluarkan awan panas guguran. Hingga Senin 28 Maret 2022 pukul 24.00 WIB Gunung Merapi terjadi dua kali mengeluarkan awan panas guguran disertai dengan gempa amplitudo 32 hingga 34 mikrotremor selama 175 hingga 192 detik.

Dikutip dari laman Magma Indonesia PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) yang dibuat Heru Suparwaka, pada Senin 28 Maret 2022, telah terjadi dua kali  gempa Awan Panas Guguran dengan amplitudo 32-34 mm dan lama gempa 175-192 detik. 

Selain itu juga terjadi 116 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-20 mm dan lama gempa 11-202 detik,  2 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 2-3 mm, S-P 0.3-0.4 detik dan lama gempa 5-6 detik, serta 1 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 23 mm, dan lama gempa 10 detik.

Baca Juga: Habib Bahar bin Smith Hadapi Sidang Dakwaan di Pengadilan Negeri Bandung

Awan panas guguran yang dilontarkan gunung Merapi sejauh 2,5 kilometer terpantau alat seismogram pada pukul 15.09 WIB. Pada pukul 13.57 WIB hingga 15.47 WIB gunung Merapi yang sejak November 2020  ditetapkan pada di level III atau siaga, terus diguyur hujan.

Terkait perkembangan gunung Merapi saat ini, Magma Indonesia PVMBG merekomendasikan, bahwa otensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Baca Juga: Sosialisasi Kontra Radikalisme Dilakukan Polri di Ponpes Al - Huda Pasirjambu

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Karenanya masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat juga agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung Merapi, jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x