Hepatitis Akut Diketemukan di 7 Provinsi, dari 18 Kasus 7 Orang Meninggal

- 17 Mei 2022, 06:00 WIB
Infografis peta penyebaran kasus Hepatitis Akut di Indonesia.
Infografis peta penyebaran kasus Hepatitis Akut di Indonesia. /Sumber : Kemenkes/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kementerian Kesehatan melaporkan menemukan 18 kasus dugaan Hepatitis Akut di 7 provinsi di tanah air. Dari 18 kasus Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya 7 orang diantaranya meninggal dunia.

“Kasus diketemukan di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur serta Kalimantan Timur, dan paling banyak di DKI Jakarta dengan 12 kasus Ada 7 dari 18 pasien diduga Hepatitis Akut dinyatakan meninggal, namun saat ini masih belum dipastikan apakah meninggal karena penyakit Hipertensi Akut atau ada faktor lainnya,” terang Juru Bicara Kementerian Kesehatan sekaligus Direktur Utama RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH dalam keterangan pers di Jakarta.

Dikutip dari laman resmi Kemenkes, Mohammad Syahril mengatakan dari 18 kasus tersebut, 9 kasus masuk status pending classification, 7 kasus discarded, 1 kasus dalam proses verifikasi dan 1 kasus probable.  Dari 7 kasus discarded terdiri dari 1 orang positif Hepatitis A, 1 orang positif Hepatitis B, 1 orang positif Tifoid, 2 orang demam berdarah dengue.

Baca Juga: Pulang Wisata Warga Benowo Surabaya Kecelakaan, 14 Orang Tewas Belasan Lainnya Terluka

Berdasarkan tingkatan usia menurut Mohammad Syahril, pasien yang diduga Hepatitis Akut ini memiliki rentang usia 0 hingga  20 tahun. Paling banyak anak yang berusia 5 hingga 9 tahun ada 6 orang, sementara  usia 0 hingga 4 tahun ada 4 orang, usia 10 hingga 14 tahun ada 4 orang, dan usia diatas 15 hingga 20 tahun ada 4 orang.

Untuk gejala yang ditemukan pada pasien dugaan Hepatitis Akut menurut Mohammad Syahril berupa, demam, mual, muntah, hilang nafsu makan, diare akut, lemah, nyeri bagian perut, nyeri pada otot dan sendi, kuning di mata dan kulit, gatal-gatal, dan urine seperti air teh.

Baca Juga: Gerhana Bulan Total 16 Mei 2022, Tak Dapat Disaksikan Di Indonesia

“Meski gejala yang ditemukan mengarah pada Hepatitis Akut namun belum bisa dipastikan pasien menderita Hepatitis Akut, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut,” terangnya.

Upaya  tindak lanjut, Kementerian Kesehatan bersama pihak terkait terus melakukan investigasi dengan melakukan analisis pathogen menggunakan Whole Genome Sequencing (WGS) maupun penyelidikan epidemiologi lebih lanjut untuk memastikan penyebab dari kejadian Hepatitis Akut ini. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x