Hepatitis Akut Anak Dinyatakan KLB, Kemenkes Keluarkan Pernyataan Pasca 3 Anak di Jakarta Meninggal

- 3 Mei 2022, 06:00 WIB
Ilustrasi anak sakit, Kementerian Kesehatan keluarkan Surat Edaran pasca dikeluarkannya status KLB Hepatitis Akut yang menyerang anak-anak oleh WHO.
Ilustrasi anak sakit, Kementerian Kesehatan keluarkan Surat Edaran pasca dikeluarkannya status KLB Hepatitis Akut yang menyerang anak-anak oleh WHO. /pixabay/byrev/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kasus Hepatitis Akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia, sejak 15 April 2022 belum diketahui penyebabnya.  Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan  kasus Hepatitis Akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Kementerian Kesehatan telah meningkatkan kewaspadaan dalam dua pekan terakhir pasca Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus Hepatitis Akut anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia. Kewaspadaan ditingkat setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya meninggal dunia, dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.

“Ketiga pasien ini merupakan rujukan dari rumah sakit yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Barat. Gejala yang ditemukan pada pasien-pasien ini adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran,” jelas Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi, M.Epid, dalam siaran persnya yang dikutip Portal Bandunh Timur Senin 2 Mei 2022 malam.

Baca Juga: Kebun Binatang Bandung Hari Pertama Lebaran 2022 di Kunjungi 3.000 orang

Disampaikan Siti Nadia Tarmidzi, saat ini Kementerian Kesehatan RI sedang berupaya untuk melakukan investigasi penyebab kejadian Hepatitis Akut tersebut. Investigasi dilakukan melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap dan Dinas kesehatan Provinsi DKI Jakarta sedang melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.

''Selama masa investigasi, kami menghimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang. Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan,'' kata Siti Nadia Tarmidzi.

Dikatakan Siti Nadia Tarmidzi, bila anak-anak memiliki gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, penurunan kesadaran agar segera memeriksakan anak ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.

Baca Juga: Bupati Dadang Sampaikan Laju Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Bandung Saat Momentum Idul Fitri

Sejak secara resmi dipublikasikan sebagai KLB oleh WHO, jumlah laporan terus bertambah, tercatat lebih dari 170 kasus dilaporkan oleh lebih dari 12 negara. WHO pertama kali menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya mengenai 10 kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown aetiology ) pada anak-anak usia 11 bulan-5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah.

Kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun. Tujuh belas anak di antaranya (10%) memerlukan transplantasi hati, dan 1 kasus dilaporkan meninggal. Gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi adalah hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, sindrom jaundice (Penyakit Kuning) akut, dan gejala gastrointestinal (nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah). Sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x