Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Capai 85 persen, 12 Rangkaian Kereta Mulai Dikirim ke Indonesia

- 5 Agustus 2022, 10:54 WIB
Kereta Cepat produksi CRRC Sifang, Qingdao, Provinsi Shandong, China.
Kereta Cepat produksi CRRC Sifang, Qingdao, Provinsi Shandong, China. /Youtube

PORTAL BANDUNG TIMUR - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyatakan, progres pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) saat ini telah mencapai 85 persen. Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, Poyek KCJB masih menyisakan beberapa pekerjaan tunnel 2, pre loading, track laying dan penyelesaian stasiun.

"Dwiyana mengungkapkan KCJB merupakan simbol kedekatan dua pemimpin negara yaitu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Xi Jinping untuk menghadirkan konektivitas masa depan yang andal, nyaman, dan modern," ungkap Dwiyana Slamet Riyadi saat kegiatan seremoni pengiriman perdana rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek KCJB yang disiarkan secara daring, Jumat 5 Agustus 2022.

Dalam kesempatan itu ia menjelaskan, pengiriman perdana EMU dan CIT ini menandai sejarah pertama kalinya pengiriman EMU kereta api cepat dari China ke luar negeri. Menurutnya, pengiriman tersebut menjadi langkah penting dalam upaya penyelesaian proyek KCJB.

Dilansir dari Kantor Berita Nasional Antara, Kereta Api Cepat tersebut diproduksi oleh CRRC Sifang, Qingdao, Provinsi Shandong, China. Sebanyak 11 rangkaian kereta telah selesai diproduksi pada awal April tahun ini.

Tak cuma EMU, sebelumnya satu unit Comprehensive Inspection Train (CIT) atau kereta inspeksi juga sudah rampung diproduksi. Sebelum dikirim ke Indonesia, 12 rangkaian kereta ini telah menyelesaikan static test dan dynamic test.

EMU merupakan rangkaian kereta cepat dengan spesifikasi canggih dan mampu memonitor bahaya seperti bencana gempa bumi, banjir, serangan objek asing, serta tahan api.

Rangkaian EMU dan CIT KCJB juga dirancang sesuai dengan kondisi geologis di Pulau Jawa.

Di dalamnya terdapat teknologi canggih berupa disaster monitoring sehingga kereta ini bukan hanya mampu melesat dengan cepat, namun juga memiliki tingkat keamanan dan kenyamanan yang sangat tinggi.

Sistem keamanan yang terpasang dalam rangkaian EMU KCJB, katanya, akan ditopang oleh berbagai instrumen keamanan seperti Dispatching Monitoring Center, sensor pendeteksi ancaman di sepanjang trase KCJB, dan Disaster Monitoring Terminal di Tegal Luar sebagai pusat pengelolaan data kebencanaan.

Selain itu ada juga instrumen pengamatan langsung di lapangan dengan CCTV yang tersambung ke pusat komando KCJB untuk mengirim informasi visual.***

Editor: Syiffa Ryanti

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x