Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Akun twitter hacker Bjorka dengan nama @Bjorkanism telah disuspend oleh pihak Twitter. Pihak Twitter melakukan suspend tersebut diduga karena adanya permintaan dari pemerintah Indonesia. hal tersebut seirig dengan bocornya sejumlah data yang diunggah melalui laman Web forum Hacker
Kini Hacker Bjorka kembali membuat akun baru Twitter dengan nama @Bjorxanism. Akun baru tersebut juga diumumkan melalui profilnya di laman Web forum hacker. Dalam akun baru tersebut Bjorka mencantumkan asal negara yakni Kota Warsawa, yang merupakan Ibu Kota terbesar di Negara Polandia. Ia juga menyematkan tautan yang mengarah langsung ke channel telegramnya.
Melalui ucapan selamat datangnya, Bjorka dalam bahasa Inggris menyatakan untuk teruslah berjuang karena bukan hanya satu orang
"Keep fighting because bjorka is not just one person, bjorka is you and all of us," tulisnya.
Baca Juga: Ternyata Bukan Hanya Bjorka, 2 Hacker Ini Juga Jualan Data Rahasia di Web Forum Hacker
Baru beberapa menit dibuat, akun baru twitter Bjorka telah mendapat follower lebih dari 5 ribu. Ia juga memastikan keaslian dari akun twitter tersebut, dan meminta para pengunjung untuk membuktikannya di laman web forum https://breached.to.
"am I the real one or just a fake account? go check on https://breached.to/User-Bjorka," ungkap Bjorka dalam cuitan perdanannya.
Dalam akun twitter Bjorka sebelumnya yang disuspend oleh pihak twitter mengunggah soal kasus pembunuhan aktivis HAM Munir. Ia juga beberapa kali mengunggah cuitan mengenai sejumlah pejabat, mulai dari Menkominfo Johny G. Plate, Puan Maharani, Erick Thohir dan akun Denny Siregar.
Baca Juga: Ada 824 Orang Penderita TBC di Indonesia, Belum Diketahui Nama dan Alamatnya
Sementara itu, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dikabarkan tengah bersiap menempuh langkah hukum untuk menyikapi aksi hacker Bjorka yang diakuinya khususnya terhadap dokumen surat-menyurat Badan Intelejen Negara (BIN kepada Presiden Joko Widodo.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, Juru Bicara BSSN, Ariandi Putra, mengaku pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan penegak hukum, antara lain dengan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri untuk mengambil langkah-langkah penegakan hukum.
