Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Baru 39,93 persen alumni SMA/SMK di Provinsi Gorontalo terserap di lapangan kerja tahun 2020. Sebanyak 427 siswa putus sekolah dengan alasan menikah dan membantu orang tua selama pandemi Covid-19.
Disampaikan Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Provinsi Gorontalo Yosef P. Koton, saat mendampingi Gubernur Gorontalo Rusli Habibie pada pengresmian sarana prasarana sekolah di SMK Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo.
“Data yang sudah masuk di kita sudah 55 persen. Selain tadi yang sudah bekerja 39,93 persen, ada juga yang melanjutkan ke perguruan tinggi 37,3 persen dan yang masih menganggur 22,8 persen,” terang Yosef P. Koton.
Baca Juga: Kenapa, Banyak Nakes Kabupaten Bandung Barat Belum Terdaftar
Baca Juga: Dicari Cara Meyakinkan Masyarakat Agar Mau Divaksinasi
Berkat Aplikasi Pootu’ude, menurut Yosef P. Koton, terdata juga ada 427 siswa putus sekolah dengan alasan menikah dan membantu orang tua selama pandemi covid-19. Rincian 427 siswa terdiri dari 181 siswa SMK dan 246 siswa SMA.
Dikatakan Yosef P. Koton, Aplikasi Pootu’ude mendapatkan penghargaan terbaik kedua tingkat nasional untuk mengetahui standar kompetensi lulusan SMK. Alumni diminta mengisi keberadaan dan informasi pekerjaan yang digeluti usai lulus dari bangku sekolah.
“Bila dibandingkan dengan tahun 2019 dengan siswa yang bekerja hanya 32 persen. Maka tahun ini walaupun di masa pandemi Covid-19 ada kenaikan 8 persen,” pungkas Yosef P. Koton. (adi hermanto)***
