Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Dinas Pendidikan Kota Bandung diinstruksikan Wali Kota Bandung Oded M. Danial, untuk mengkaji dan menyiapkan uji coba kegiatan belajar mengajar tatap muka. Masih dalam situasi pandemi Covid-19 pembelajaran tatap muka harus disiapkan secara matang agar tidak menimbulkan permasalahan.
Instruksi tersebut menurut Oded M. Danial untuk merespon imbauan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim yang menyatakan sekolah tatap muka dapat dimulai pada Juli 2021 ini. “Harus dilakukan kajian terlebihdahulu meskipun sudah ada sekolah yang menyatakan kesiapan,” ujar Oded M. Danial di Balai Kota Bandung.
Dikatakan Oded M. Danial, sesuai hasil koordinasi bersama sejumlah kementerian pada Selasa (30 Maret 2021). Setiap daerah diimbau untuk memulai pemetaan dan persiapan untuk menggelar kegiatan belajar mengajar tatap muka.
Baca Juga: Mendadak Sakit, Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna dan Andri Wibawa Putranya
Dalam beberapa waktu ke depan menurut Oded M. Danial, hasil kajian dioptimalkan untuk mematangkan persiapan. Karena, aspek kesehatan tetap menjadi perhatian agar tidak terbengkalai sekalipun kegiatan belajar mengajar tatap muka dimulai pada bulan Juli.
“Kemarin setelah koordinasi dengan beberapa kementerian yaitu Kemendikbud, Kemendagri, Kemenkes dan Kemenag juga ada di situ. Jadi Pak Menteri Pendidikan menyampaikan arah untuk melaksanakan tatap muka itu harus sudah dimulai. Disiapkan dari sekarang,” ujar Oded M. Danial.
Baca Juga: Jelang Libur Panjang, Petugas Polresta Bandung Putar Balik 125 Kendaraan
Sementara Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna, mendapat mandat untuk melakukan koordinasi serta mengumpulkan pihak terkait pelaksanaan isntruksi kegiatan belajar mengajar tatap muka. Dalam waktu cepat pihaknya segera mengundang sejumlah pihak yang berkenaan dengan dunia pendidikan dan juga para praktisi serta akademisi dari bidang kesehatan.
“Seizin pimpinan saya akan berbicara dulu dengan seluruh pemangku kepentingan. Bagaimana dari leading sector, orang tua, organisasi profesi yang berkaitan dengan masalah dunia pendidikan. Kita mendengarkan pendapat mereka. Masukannya harus komprehensif,” terang Ema Sumarna. (heriyanto)***
