Hari Ketiga PTMT Kabupaten Bandung Disambut Antusias Siswa dan Orangtua

- 9 September 2021, 03:00 WIB
Bupati Bandung Dadang Supriatna saat meninjau langsung pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas hari ketiga Rabu 8 September 2021 di SDN 01 Cingsing Kabupaten Bandung.
Bupati Bandung Dadang Supriatna saat meninjau langsung pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas hari ketiga Rabu 8 September 2021 di SDN 01 Cingsing Kabupaten Bandung. /Foto : Humas Pemkab Bandung

PORTAL BANDUNG TIMUR - Disiplin dan antusiasme tenaga pendidik serta siswa pada hari ketiga pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas  (PTMT) di Kabupaten Bandung, Rabu 8 September 2021, sangat tinggi. Kembali ke bangku sekolah dipergunakan para tenaga pendidik serta  siswa untuk adaptasi menjalani kebiasaan baru.

Bupati Bandung Dadang Supriatna saat melakukan pemantaan kegiatan PTMT berharap, kembali ke bangku sekolah dipergunakan para siswa untuk adaptasi menjalani kebiasaan baru.  "Awalnya canggung bermasker, sekarang terbiasa. Biasanya tidak bawa hand sanitizer, sekarang bawa. Begitu pula dengan kebiasaan saat tatap muka ini,” ujar Dadang Supriatna saat mengunjungi SDN 01 Cingcin Soreang.

Disampaikan Dadang Supriatna, pola hidup dan kebiasaan sehat harus dibangun sejak dini. “Siswa akan lebih menurut kepada gurunya, ketimbang orangtuanya. Oleh karenanya, Sekolah Tatap Muka Terbatas ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk mensosialisasikan prokes 5M,” ujar Dadang Supriatna.

Baca Juga: Masuk Zona Kuning, Objek Wisata Boleh Beroperasi

Dikatakan Dadang Supriatna, suksesnya pelaksanaan belajar tatap muka, sangat bergantung kerjasama semua pihak. Tidak hanya sebatas peran sekolah dan orangtua saja, aparat keamanan setempat pun dituntut untuk berperan.

Orang tua siswa khususnya di tingkat TK dan SD, menurut Dadang Supriatna,  harus memastikan anaknya diantar dan dijemput sampai ke sekolah dan pulang ke rumah. “Pihak sekolah tidak memberikan kesempatan pada siswa untuk berkerumun, artinya begitu beres sekolah, mereka pun langsung pulang,” ujar Dadang Supriatna.

Sementara itu menurut Dadang Supriatna untuk satuan tugas, mulai dari tingkat Desa, Kelurahan dan Kecamatan, harus memantau titik-titik yang berpotensi timbulnya kerumunan. Hal ini agar jangan sampai anak sekolah, nongkrong di warung atau tempat lainnya.

"Jika orangtua tidak punya kendaraan pribadi, apakah pihak sekolah bisa menyediakan alat transportasi antar jemput atau mekanismenya seperti apa, harus kita pikirkan," ujar Dadang Supriatna.

Baca Juga: Hanya Hitungan Jam, Pelaku Pembunuh Satpam Karina Diamankan Polsek Cimanggung

Demikian pula halnya dengan pengaturan pembelajaran, menurut Dadang Supriatna tambahnya, tidak menyediakan waktu bagi siswa untuk istirahat. Sehingga siswa diimbau untuk membawa bekal makan minum dari rumah masing-masing.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x