Een Herdiani, ISBI Bandung Bangkit Membumi untuk Pertiwi

- 7 Oktober 2021, 18:09 WIB
 Rektor ISBI Bandung Prof. Dr. Een Herdiani, S.Sen., M.Hum.
Rektor ISBI Bandung Prof. Dr. Een Herdiani, S.Sen., M.Hum. /Foto Humas ISBI Bandung/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Institur Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung mengadakan Dies Natalis ke-53 dengan tagline ‘Bangkit, Membumi untuk Pertiwi’, memposisikan ISBI berdaya hidup bagi lingkungan maka dalam masa pandemi Covid-19. Merupakan momentum penting  untuk merefleksikan apa yang telah dibaktikan oleh para pewaris dan para penerima estafet kepemimpinan untuk terus membangun ISBI Bandung lebih mengedepan.

“Usia 53 tahun jika dianalogikan para umur manusia bukanlah usia muda lagi tetapi sudah menjelang matang. Hal ini sejatinya dapat menyadarkan semua sivitas akademika ISBI Bandung, bahwa kampus harus terus bergerak ke depan dan mengukir banyak karya dan prestasi seiring dengan usianya yang semakin matang,”  papar Rektor ISBI Bandung Prof. Dr. Een Herdiani, S.Sen., M.Hum.

Momentum dies natalis disampaikan Een Herdiani, merupakan salah satu sarana untuk mengevaluasi diri sudah sejauh mana capaian ISBI Bandung dalam setiap tahunnya. “Baik itu dalam program yang berkaitan dengan akademik maupun non akademik,” ujar Een Herdiani. 

Baca Juga: Iwan Fals Bicara dalam Ngalor-ngidul, Lelaki Sejati Bukan Soal Ukuran Anu

Hasilnya menurut Een Herdiani, diharapkan menjadi dasar pengembangan institusi ke arah yang lebih baik. Moment ini juga sebagai  ajang publikasi karya-karya unggulan mahasiswa maupun dosen, dan sekaligus menunjukkan kepada masyarakat luas atas prestasi yang telah berhasil dicapai oleh para civitas akademika ISBI Bandung.

Dalam Rangkaian Dies Natalis tahun 2021 disemarakkan dengan berbagai perogram dan kegiatan selam 3 minggu. “Setelah upacara hari ini, dengan launching buku etnoscope dan persiapan lokal genius mulai tanggal 7 oktober ada Bandung Dance Festival, juga pertunjukan Karya Unggulan Pascasarjana, Vaksinasi, Pengukuhan Guru Besar, Pameran Seni Rupa, Festival Seni Pertunjukan Rakyat, Festival Kesenian Indonesia yang diikuti oleh 9 Pergutuan Tinggi seni se Indonesia, Festival Film Budaya Nusantara, Festival Budaya Nusantara, dan Tasyakur Dies Natalis ISBI Bandung di salah satu Pesantren di Jawa Barat,” ujar Een Herdiani.

Dalam sambutannya Een Herdiani mengajak semua jajaran civitas akademikan ISBI Bandung bersepakat untuk meneguhkan kembali mandat yang diemban. Yaitu membentuk manusia berbudaya yang memiliki jati diri  dilandasi oleh nilai-nilai Pancasila yang memiliki kesadaran dan  bertanggung jawab dalam memuliakan, melestarikan, mengembangkan,  seni budaya yang sarat dengan nilai-nilai kerifan lokal sebagai unggulan bangsa Indonesia.

Baca Juga: Gempa Bumi Hari Ini, Terjadi di Pandeglang dengan Magnitudo 4,7

“ISBI Bandung sebagai perguruan tinggi seni  memiliki kekuatan untuk menjadi garda depan ketahanan budaya bangsa Indonesia.   Kunci utamanya adalah membuka belenggu dari keengganan berubah untuk membuka diri dan mau merubah keadaan,” tegas Een Herdiani.

Berdasarkan Rencana Straegis ISBI tahun kedua, menurut Een Herdiani, akan dilakukna transformasi nilai-nilai seni budaya melalui konservasi, rekonstruksi, dan revitalisasi untuk penciptaan model-model baru dari seni budaya secara nasional yang bernuansa kekinian.

Selain itu, ISBI Bandung melakukan kajian-kajian yang bersumber pada tradisi lokal untuk menghasilkan pengetahuan seni budaya sebagai bahan pengembangan keilmuan secara holistik. Kekuatan lokal dielaborasi menjadi produk kreatif yang mampu memenuhi kebutuhan industri budaya.

Target  tahun 2021 adalah ISBI Bandung sebagai Centre of Creativity based on Management and networking. “Target yang harus dicapai cukup banyak, namun kita sadari bahwa kondisi pandemi, acukup memberi pengaruh, pada aktivitas civitas akadedemika,  namun demikian capaian yang signifikan ditahun 2020-2021 adalah bagaimana pengembangan  networking semakin terbuka,” ujar Een Herdiani.

Baca Juga: PeduliLindung Diyakini Meningkatkan Kepercayaan dan Keamanan Konsumen

Dengan adanya kebiasaan baru penggunaan teknologi komunikasi menurut Een Herdiani, dosen-dosen maupun mahasiswa dapat mengikuti event-event internasional dengan mudah. Para dosen banyak yang terlibat dalam berbagai seminar internasional bahkan menjadi pengajar di beberapa universitas di luar negeri.  

Demikian halnya dengan program rutin ISBI Bandung dengan mengadakan kelas jaipongan yang diselenggarakan oleh Atikbud RI di Washington DC. Pembelajaran sudah berjalan  selama dua semester dan telah dilakukan show case tari jaipongan tersebut. Kegiatan ini mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat pecinta seni budaya Indonesia juga di Amerika Serikat.

Capaian yang sangat disyukuri tahun ini adalah terakreditasinya institusi dengan nilai Baik sekali. Akreditasi merupakan hal penting yang tidak boleh diabaikan. Akreditasi ini sangat memberi pengaruh terhadap berbagai hal, pada lulusan mahasiswa, pada peluang kerja, termasuk juga program-program kompetitif di pusat yang seringkali menjadikan akreditasi ini sebagai persyaratan.

“Sementara akreditasi program studi, dari 11 program studi di ISBI Bandung ini tinggal satu prodi yang masih proses akreditasi yaitu Tari Sunda. Pada tahun ini pula ISBI Bandung sedang memproses kembali pengususulan program S3, karena sempat tertunda dengan kurangnya Guru Besar,” pungkas Een Herdiani yang berharap Rencana Straegis ISBI tahun kedua dapat tercapai. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah