Longsor dan Tanah Bergerak di Batulawang Kabupaten Cianjur Terus Berlangsung

- 25 Februari 2021, 23:50 WIB
Warga menunjukan bagian dari benteng rumahnya yang mengalami ambruk akibat longsor dan tanah bergerak yang terus terjadi di Kampung Sindanglangu, Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.   
Warga menunjukan bagian dari benteng rumahnya yang mengalami ambruk akibat longsor dan tanah bergerak yang terus terjadi di Kampung Sindanglangu, Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.   /Portal Bandung Timur/dani jatnika/

 

PORTAL BANDUNG TIMUR - Tanah longsor dan bergerak yang melanda Kampung Sindanglangu, Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat hingga kini masih terus berlangsung. Belasan rumah mengalami kerusakan dan belasan lainnya terancam akibat tanah pondasi mengalami longsor dan bergerak.

Kepala Desa Batulawang Nanang Rohendi mengungkapkan peristiwa tanah longsor yang merusak sebagaian rumah milik 12 warganya sudah diprediksi sejak seminggu lalu. “Minggu lalu sudah mulai terjadi longsoran kecil pada bagian pondasi benteng atau sisi rumah dan sekarang ini mulai bagian halaman dan teras rumah,” ujar Nanang Rohendi kepada Portal Bandung Timur, Kamis 25 Februari 2021.

Dikatakan Nanang akibat longsor dan tanah bergerak yang sudah memasuki minggu kedua selain mengakibatkan 12 rumah warganya rusak dan belasan lainnya teranca, juga merusak akses jalan desa. Jalan desa sepanjang 150 meter lebih sebagaian bahu dan badan jalan longsor hingga tidak dapat dilalui kendaraan roda empat maupun roda dua.

Baca Juga: Penambangan Emas Ilegal di Parigi Mountong Sulteng Longsor Memakan Korban Jiwa

Untuk menuju desa lain atau ke kota kecamatan Cipanas warga terpaksa berkeliling atau mencari jalan alternatif masuk ke kebun. “Kalau berkeliling lumayan jauh, jadi warga banyak yang memaksakan diri masuk ke kebun atau jalan setapak,” terang Nanang.

Meskipun tercatat ada 12 rumah yang mengalami kerusakan dan belasan lainnya terancam, menurut Nanang hanya 6 kepala keluarga yang mengungsi. Warga tidak mengungsi dengan alasan tidak ada tempat tujuan dan khawatir rumah yang ditinggalkan.

Baca Juga: Sebagai Kota Metropolitan Bandung Tidak Miliki TPSA, Ini Upayanya

Sejauh ini menurut Nanang pihaknya sudah melaporkan ke pihak kecamatan maupun BPBD Kabupaten Cianjur. “Saya harap sebelum timbul korban jiwa sudah ada tindakan dari pemerintah atau instansi terkait, dan harapan kami warga yang terancam segera direlokasi, karena selain kondisi tanah yang labil terus bergerak juga kondisi rumah juga sudah tidak layak huni,” ujar Nanang.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah