PORTAL BANDUNG TIMUR - Satuan Tugas Penanganan dan Percepatan Covid-19 Kabupaten Cianjur masih terus lakukan pelacakan kontak (contact tracing) terhadap Pekerja Migran Indonesia asal Kabupaten Cianjur kemungkinan terpapar varian baru Covid-19 B117. Dilaporkan Kementerian Kesehatan 10 orang PMI asal Kabupaten Cianjur satu pesawat dengan PMI terpapar B117 asal Kabupaten Karawang.
Juru Bicara Pusat Informasi Satgas Penanganan dan Percepatan Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal mengatakan, pihaknya sudah mengantongi identitas PMI Cianjur yang satu pesawat dengan PMI asal Karawang. “Indentitas dapat enam, tinggal empat orang lagi. Kita mendapat informasi dari Kementerian Kesehatan alami keterlambatan,” terang Yusman Faisal.
Dikatakan Yusman Faisal, informasi tentang adanya 10 PMI asal Kabupaten Cianjur menjalani isolasi sepulang dari luar negeri setelah kabar dua orang PMI asal Karawang ramai diberitakan. Pihak Kemenkes mengabarkan sudah melakukan isolasi kepada dua dari 10 PMI yang dinyatakan positif Covid-19.
Baca Juga: IKA Alumni UNPAR Bergerak, Memberikan Kontribusi Aktif Mendukung Program Vaksinasi
“Seharusnya hal tersebut diinformasikan pada saat dilakukan isolasi, bukan sesuadah isolasi. Kalau sebelum kita bisa antisipasi dini, saat mereka pulang ke kampung halamannya,” ujar Yusman Faisal.
Dikatakan Yusman Faisal, identitas jelasnya Satgas masih melakukan pelacakan dibantu Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Cianjur. Dari pencarian tersebut berhasil mendapatkan identitas enam orang. “Jadi tinggal empat orang lagi belum terdeteksi,” ujar Yusman Faisal.
Baca Juga: Kasus Klaster Senam Puspahiang Viral, Tahu Kronologis Warga Balik Geram
Disampaikan Yusman Faisal, pihaknya hingga kini terus mewaspadai terhadap PMI yang dikhawatirkan membawa varian baru B117. “Varian baru Covid-19 B117 efek atau dampaknya sama, tapi yang menjadi pembeda yakni penyebarannya yang lebih cepat,” jelas Yusman Faisal, yang berharap warga turut serta mewaspadai dan tidak menutup-nutupi, segera melaporkan ke pihak pemerintah bila menemui kasus warga terpapar gejalan Covid-19. (dani jatnika)***