Banyak Potensi Kejadian, Kabupaten Sukabumi Zona Merah Bencana

- 8 Maret 2022, 22:30 WIB
4 Kecamatan di Sukabumi Terjadi Bencana Pergerakan Tanah
4 Kecamatan di Sukabumi Terjadi Bencana Pergerakan Tanah /*/Mantrasukabumi.com/Doc. Mantra Sukabumi

PORTAL BANDUNG TIMUR - Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengatakan seluruh kecamatan di Kabupaten Sukabumi rentan terjadi bencana. Menurutnya, Masyarakat harus selalu waspada karena Kabupaten Sukabumi rawan terjadi banjir, longsor, angin kencang atau puting beliung, pergerakan tanah, gempa dan lainnya.

"Seluruh kecamatan rentan terjadi bencana, namun yang membedakan jenis bencananya seperti di beberapa kecamatan rawan terjadi bencana banjir, kecamatan lainnya angin kencang dan lain sebagainya. Masyarakat harus senantiasa waspada," katanya seperti dilansir Portal Bandung Timur dari Kantor Berita Antara, Selasa, 8 Maret 2022.

Ia mengatakan, bencana bisa datang kapan saja dan tidak bisa diprediksi, maka dari itu warga harus selalu waspada apalagi kondisi cuaca seperti saat ini yang hampir setiap hari turun hujan deras. Menurutnya, Kondisi tersebut bisa memicu terjadinya bencana seperti banjir, longsor, angin kencang maupun pergerakan tanah.

Baca Juga: Pergerakan Tanah di Sukabumi Terus Meluas, Data Sementara Puluhan Rumah Terdampak

Bahkan, lanjut dia, dalam beberapa hari terakhir ini empat kecamatan di Kabupaten Sukabumi yakni Kecamatan Palabuhanratu, Curugkembar, Cisolok dan Cikakak diterjang bencana pergerakan tanah yang mengakibatkan ratusan jiwa mengungsi karena rumahnya rusak berat.

Dari informasi yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, dampak bencana pergerakan tanah terjadi di lima desa yang berada di empat kecamatan adalah sebanyak 58 rumah rusak berat, 69 unit rusak sedang dan 64 rusak ringan.

Sementara jumlah jiwa yang terdampak sebanyak 196 jiwa dari 52 kepala keluarga mengungsi, dan untuk yang terdampak sebanyak 202 KK atau 807 jiwa. Kemungkinan jumlah warga yang terdampak akan terus bertambah karena bencana pergerakan tanah ini semakin meluas.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Di Kabupaten Sukabumi Bertambah, 114 Warga Diisolasi

Dikabarkan, saat ini, tim dari Geologi tengah melakukan penelitian dan pendataan terkait bencana pergerakan tanah ini yang hasilnya nanti akan menjadi rumusan untuk menentukan kebijakan ke depan, apakah lokasi yang terdampak pergerakan tanah warga harus direlokasi atau tidak.

"Penelitian ini untuk mengetahui penyebabnya terjadinya pergerakan tanah dan ketika sudah dipelajari bagaimana tindakan yang harus dilakukan nantinya akan dibuatkan kebijakan," tambahnya.***

Editor: Syiffa Ryanti

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah