PORTAL BANDUNG TIMUR - Cuaca extrem ditambah tingkat polusi udara yang makin besar menjadi salah satu pemicu penyebab meningkatnya penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) yang menyerang warga di Kabupaten Cianjur. Sejumlah faktor penyebab ISPA berkaitan dengan udara tidak sehat atau polusi, termasuk kebakaran hutan dan lahan
Penularan penyakit ISPA biasanya menyerang orang baik melalui batuk, bersin dan udara yang terkontaminasi serta melalui kontak atau kontaminasi tangan melalui saluran pernapasan, hidung, dan mulut penderita. "Iya kondisi cuaca dan polusi udara menjadi pemicu meningkatnya penyakit ISPA di Cianjur," ujar dr. Jusman Faisal Sekdis Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur kepada saat ditemui di Pendopo Pemda Cianjur, Jum'at 13 Oktober 2023.
Jusman menjelaskan, sejumlah faktor penyebab ISPA berkaitan dengan udara tidak sehat atau polusi, termasuk kebakaran hutan dan lahan yang dapat menyebabkan terganggunya pernafasan akibat asap dari kebakaran dan kebiasaan merokok di lingkungan keluarga.
Baca Juga: Bawaslu Cianjur Ancam Copot Alat Peraga Kampanye Langgar Aturan
Udara dengan tingkat polusi yang tinggi sangat rentan menyebabkan ISPA, termasuk asap dari kebakaran lahan sampai ke permukiman warga berpengaruh terhadap kualitas udara yang dihirup masyarakat terutama anak-anak.
"ISPA dapat dicegah dengan menghindari faktor pemicu penyakit, seperti menghindari kebiasaan merokok, meminimalisasi menyentuhkan tangan ke wajah terutama bagian mulut dan hidung, banyak mengonsumsi makanan yang mengandung serat, mengonsumsi vitamin dan olahraga secara teratur," katanya.
Ditegaskan Jusman, pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh Puskesmas, Pustu dan Posyandu agar mengantisipasi kejadian ISPA dengan memberikan sosialisa dan edukasi kepada masyarakat secara langsung agar menjadi perhatian tidak meganggap enteng ISPA.
Baca Juga: Bupati Cianjur Permudah Perizinan Guna Menarik Investor Menanamkan Modal
"ISPA juga penyakit berbahaya apalagi kalau menyerang balita terutama bayi di bawah dua tahun karena bisa terjadi pneumonia atau sesak nafas berat dan bahkan dari beberapa kasus pneumonia ini bisa menimbulkan kematian," kata Jusman.
Sedangkan terkait dengan penanganan cepat pasien ISPA, pihaknya meminta warga secara rutin memeriksakan diri ke pusat layanan kesehatan terdekat termasuk puskesmas dan posyandu, di mana tenaga kesehatan akan memberikan pelayanan sampai sembuh.