Indonesia Mendengar Resmi di Launching Menteri Sosial Tri Rismaharini  di Kabupaten Bandung  

9 Januari 2022, 09:00 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily meresmikan program "Indonesia Mendengar" di GOR Basket Alhayu Jalan Adipati Kertamanah Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung.   /Portal Bandung Timur/neni mardiana/

 

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kementerian Sosial di beri keleluasaa Komisi VIII DPR RI untuk berkreasi membuat program untuk kalangan penyandang disabilitas bisa dimaksimalkan perannya. Program Indonesia Mendengar Kementerian Sosial  terobosan bagi kelompok difabel untuk memiliki akses mendapatkan alat bantu agar keberfungsian fisik bisa terbantu dengan lebih baik.

Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily meresmikan program ‘Indonesia Mendengar’ di GOR Basket Alhayu Jalan Adipati Kertamanah Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung, Sabtu 8 Januari 2022.  Hadir pula Wakil Bupati Bandung Sahrul Gunawan, Plt. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Nina Setiana, dan sejumlah penyandang disabilitas.

Dalam keterangannya kepada wartawan seusai acara, Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan, bahwa pihaknya dari Kementerian Sosial itu diberi keleluasaan oleh Komisi VIII DPR RI untuk berkreasi, sehingga membuat program bagaimana saudara-saudara kita yang berasal dari kalangan penyandang disabilitas bisa dimaksimalkan perannya.

Baca Juga: FA Cup, Chelsea Benamkan Grup Kasta 5 Chesterfield di Stamford Bridge

"Kita mengkondisikan anggaran itu untuk bisa digunakan pembuatan alat-alat bantu untuk disabilitas. Hari ini, launching Indonesia Mendengar. Itu terutama untuk anak-anak tunarunggu, juga ada lansia juga kita bantu dengan alat bantu dengar," kata Tri Rismaharini kepada wartawan usai launching program Indonesia Mendengar bersama Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI H. Ace Hasan Syadzily di GOR Lapangan Basket Alhayu Baleendah. 

Kemudian, imbuh Tri Rismaharini, memberikan bantuan  handphone yang bisa menerjemahkan dari suara langsung ke tulisan, sehingga anak-anak (disabilitas) bisa membaca.  "Namun sebetulnya, kita ada program lain. Program  Indonesia Melihat dan Indonesia Melangkah, yaitu untuk anak-anak tunanetra dan sebagainya," katanya.

Ia mengatakan, bantuan alat bantu itu disebar di seluruh Indonesia. "Kita punya alat totalnya sekitar 34.000 berbagai jenis, itu yang kita sebar di seluruh Indonesia," jelasnya.

Dengan kegiatan itu, Menteri Sosial berharap warga yang berasal dari kalangan disabilitas bisa dibantu, saat memohon bantuan.  "Mungkin anggaran kami terbatas. Tapi kami akan coba memenuhi, mungkin tidak tahun ini selesai dan tahun depan dan sebagainya," ungkapnya.

Baca Juga: Liga 1 Indonesia, Persib Bandung Menang Tipis Atas Persita Tanggerang

Ia berharap melalui program tersebut, warga yang mengalami disabilitas lebih berdaya. "Jadi mereka tidak bergantung kepada orang lain, tapi mereka bisa mandiri. Dan kemudian mereka akses perekonomian dan kesejahterannya, sama dengan saudara-saudara kita yang lain," harapnya. 

Tri Rismaharini berharap, warga dari kalangan disabilitas yang ada di Indonesia itu terpenuhi kebutuhannya. "Cuman kan memang ada keterbatasan anggaran. Juga kadang kita harus cari penerimanya, kita cari karena mereka cenderung pasrah. Nah kita cari, kemudian kita kumpulkan kemudian setelah itu kita bantu. Secepatnya, kita bantu mereka. Pemerintah juga akan memberikan perhatian lebih, supaya mereka tidak ada ketergantungan lagi," ujarnya. 

Tri Rismaharini mengatakan, terkadang keberadaan disabilitas itu disembunyikan, dan terkadang keluarganya malu. "Kenapa, karena juga sering diolok-olokin. Juga anak-anak disabilitas, ketika diajak sekolah sering enggak mau karena dibuli di sekolah. Karena itu, melalui program ini tidak ada lagi membedakan mereka dengan yang lainnya," katanya. 

Di tempat sama, Ace Hasan Syadzily mengatakan, program Indonesia Mendengar yang dilaunching oleh Kementerian Sosial merupakan terobosan yang sangat positif. 

Baca Juga: Bupati Herman Suherman Sentil Dinas Tidak Terapkan Prokes

"Karena tidak semua kelompok difabel, memiliki akses untuk bisa mendapatkan alat bantu agar keberfungsian fisik mereka bisa terbantu dengan lebih baik," kata Ace.

Dengan program Indonesia Mendengar ini, Ace berharap bisa membantu masyarakat. Karena salah satu fungsi negara itu bagaimana hadir membantu warga negara yang tidak memiliki keberfungsian fisik sehingga bisa lebih maksimal untuk memanfaatkan apa yang dimiliki mereka dengan keterbatasan yang dimiliki. 

"Apa yang dilakukan Kementerian Sosial ini tentu kami akan dukung sebagai Komisi VIII DPR RI. Baik dari segi programannya maupun anggarannya. Dan kita harapkan dengan program seperti ini mendorong masyarakat, semua komponen masyarakat juga karena Kementerian Sosial ini memiliki balai-balai di seluruh Indonesia," katanya. 

 "Jika memang misalnya mereka membutuhkan alat-alat tersebut, untuk mendatangi balai-balai tersebut. Dan jika diperlukan, segera meminta kepada Kementerian Sosial dan kami akan memberikan dukungan dari segi anggaran untuk disediakan alat-alat bantu tersebut," imbuhnya.

Ace pun turut mengapresiasi Kementerian Sosial dengan adanya kegiatan Indonesia Mendengar. "Kita harapkan bukan hanya Indonesia Mendengar, insya Allah nanti ada program Indonesia Melihat, Indonesia Melangkah sehingga keterbatasan fisik yang dimiliki oleh kelompok difabel dapat dimaksimalkan fungsinya sehingga mereka bisa berdaya. Mereka bisa mandiri untuk membangun kemandirian," tuturnya. 

Baca Juga: Wow, Kasus Omicron Sudah 318 Orang di Tanah Air, Terbanyak Warga Jakarta

Peresmian program Indonesia Mendengar di GOR Basket Baleendah itu, juga dilaksanakan serentak di 28 wilayah lainnya dengan 13 wilayah yang dihadiri oleh perwakilan Komisi VIII DPR RI.

Kementerian Sosial melalui balai besar, balai dan loka menyiapkan bantuan aksesibilitas sebanyak 282 khusus untuk penyandang disabilitas rungu wicara yang terdiri dari alat bantu dengar, hp bicara/ponsel pintar dengan aplikasi transkrip instan, tablet dan laptop bicara dengan aplikasi jaws, serta pluit. Selain itu ada juga bantuan aksesibilitas lainnya sebanyak 456. Total bantuan aksesibilitas bagi 718 penerima manfaat.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Sosial juga menyerahkan bantuan sebesar Rp 257.512.973 bagi penyandang disabilitas di Kabupaten Bandung Barat dan Rp 245.512.200 bagi penyandang disabilitas di Kabuaten  Bandung. Sehingga total bantuan yang diserahkan pada kegiatan itu sebesar Rp 503.025.173 yang diberikan melalui Balai Abiyoso Cimahi dan Balai Wiyata Guna Bandung. (neni mardiana)***

Editor: Heriyanto Retno

Tags

Terkini

Terpopuler