Ratusan KK di Desa Haurpugur Rancaekek Rawan Terendam Banjir

- 27 November 2020, 19:00 WIB
Kepala Desa Haurpugur Saepul Azhari, Diperkirakan sebanyak 180 kepala keluarga (KK) di Kampung Popojok yang rawan terendam banjir.
Kepala Desa Haurpugur Saepul Azhari, Diperkirakan sebanyak 180 kepala keluarga (KK) di Kampung Popojok yang rawan terendam banjir. /Poertal Bandung Timur/Neni Mardiana/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Memasuki musim penghujan kawasan rendaman air di Desa Haur Pugur Kec. Rancaekek dikhawatirkan semakin meluas. Saat ini terdata rendaman air terjadi di daerah Kampung Popojok, Kampung Cabok Kidul dan Kampung Cabok Kaler. 

"Diperkirakan sebanyak 180 kepala keluarga (KK) di Kampung Popojok yang rawan terendam banjir. Selain itu, sebanyak 150 KK di Kampung Cabok Kaler dan 200 KK di Kampung Cabok Kidul," terang Kepala Desa Haurpugur Saepul Azhari kepada Portal Bandung Timur di Hotel Sunshine Soreang. 

Diungkapkan Saepul Azhari, ancaman banjir terjadi ketika turun hujan deras. "Yang menjadi penyebab di tiga kampung itu menjadi langganan banjir, yaitu adanya jembatan rel kereta api menghalangi aliran air sehingga menimbulkan genangan," ujar Saepul Azhari.

Baca Juga: Lagi, Pembangunan Jalan Lingkar Cileunyi Terkendala Pembebasan Lahan

Baca Juga: KONI NTB Terima Bantuan 14.442 Paket Alat Pelindung Diri

Dikatakan Saepul Ahari, lubang saluran air di bawah jembatan sangat kecil dan rendah, sehingga menghambat aliran air.

"Untuk menanggulangi kerawanan banjir di tiga kampung tersebut, kami berharap ada penataan lingkungan dengan melibatkan pengelola kereta api. Supaya aliran air lebih lancar dan tak terhalang oleh jembatan kereta api. Minimal di bawah jembatan itu, saluran airnya lebih besar untuk mempercepat aliran air supaya tidak terjadi genangan," terang Saepul Azhari. 

Terhadap kondisi yang dialami masyarakat desanya setiap musim penghujang, Saepul Azhari berharap kepada pihak berwenang melakukan penanganan. 

Baca Juga: Rampung, Tiga Kecamatan Laksanakan Musdes

Baca Juga: Tingkatkan Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah Jelang Natal dan Tahun Baru

“Khususnya kepada pihak dari Balai Besar Wilayah Sungai Citarum untuk melakukan upaya normalisasi Sungai Citarik, anak Sungai Citarum dengan melakukan pelebaran atau pengerukan Sungai Citarik yang melintasi Desa Haurpugur,” ujar Saepul Azhari.

Dari keterangan sejumlah warganya, menurut Saepul Azhari, umumnya warga mengeluhkan kampungnya rawan banjir kurang lebih selama 10 tahun ini. Hal tersebut  akibat tidak normalnya pembuangan air ke Sungai Citarik.

“Ketika saya melakukan pemantauan ke perkampung sekitar sungai Citarik memang benar, kawasan tersebut bisa terendam banjir antara dua sampai tiga hari disaat turun hujan deras, bukan hanya ratusan rumah yang terendam banjir, lahan pertanian padi sawah juga turut terendam banjir. Kami berharap ada pengerukan atau normalisasi Sungai Citarik," pungkas Saepul Azhari. (neni mardiana)*

 

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah