Mendesak Badan Mengurus IPAL Terpadu Industri Majalaya

- 22 Januari 2021, 22:58 WIB
ASEP Gunawan salah seorang pengusaha tekstil di Majalaya saat memberikan keterangan pada Portal Bandung Timur terkait masalah IPAL Terpadu.
ASEP Gunawan salah seorang pengusaha tekstil di Majalaya saat memberikan keterangan pada Portal Bandung Timur terkait masalah IPAL Terpadu. /neni mardiana/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pengusaha pabrik tekstil di Majalaya Kabupaten Bandung mendesak pemerintah untuk membentuk badan khusus yang bertugas mengelola dan pengolahan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) industri Majalaya. Pembentukan badan akan sangat membantu pemerintah dan pengusaha dalam mengolah IPAL secara terencana dan terpadu.

"Dengan adanya badan tersebut akan lebih serius dan fokus dalam pengelolaan maupun pengolahan IPAL. Secara tidak langsung untuk kelangsungan industri di Majalaya serta lingkungan," ujar H. Asep Gunawan, perwakilan pengusaha pabrik tekstil di Majalaya kepada Portal Bandung Timur, Jumat 22 Januari 2021. 

Menurut Asep Gunawan, dengan adanya badan tersebut, perusahaan tidak lagi dipungsingkan dengan pengelolaan maupun pengolahan air limbah yang dihasilkan perusahaannya masing-masing. 

Baca Juga: Bukan Karena Masalah Perluasan Hutan, Banjir di Kalsel

"Pasalnya, badan tersebut dapat mengelola dan mengolah limbah cair yang dihasilkan pabrik tekstil dengan cara diangkut menggunakan mobil tangki ke lokasi IPAL terpadu yang harus disiapkan oleh badan atau pemerintah. Memang saat ini, IPAL terpadunya belum ada, dan pemerintah Kabupaten Bandung bisa menggagas dan membangun IPAL terpadu tersebut," tutur Asep Gunawan. 

Dikatakan Asep, dengan adanya IPAL terpadu itu, pengelolaan dan pengolahan limbah cair akan terpusat di satu tempat. "Dengan adanya IPAL terpadu itu, pemerintah akan mendapatkan restribusi dari pengelolaan atau pengolahan limbah cair tersebut," katanya. 

Ia mengatakan, untuk mewujudkan IPAL terpadu maupun pembentukan sebuah badan itu, pihak-pihak terkait bisa mengkoordinasikannya dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung. 

Baca Juga: Google dan Facebook Ancam Hapus Mesin Pencari dari Australia

"Dengan adanya IPAL terpadu yang dikelola badan adalah untuk memudahkan para pelaku usaha pabrik tekstil dalam pengelolaan maupun pengolahan limbah cair. Mengingat saat ini kelangsungan pabrik tekstil minimal dengan mempekerjakan 300 orang dapat menghidupi dan memberikan manfaat untuk ratusan dan ribuan orang," ungkapnya. 

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah