Dede Yusuf : Disayangkan Pilkada 2020 di Kabupaten Bandung Timbulkan Krisis Kepemimpinan   

- 28 Februari 2021, 17:44 WIB
WAKIL Ketua Komisi X DPR RI H. Dede Yusuf saat memberikan keterangan seusai ngobrol bareng dengan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Bandung Raya di Riung Panyaungan Jalan Raya Banjaran-Soreang Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung.
WAKIL Ketua Komisi X DPR RI H. Dede Yusuf saat memberikan keterangan seusai ngobrol bareng dengan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Bandung Raya di Riung Panyaungan Jalan Raya Banjaran-Soreang Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung. /Portal Bandung Timur/ neni mardiana/

Baca Juga: Per 27 Februari 2021, Jumlah Pasien Sembuh Covid-19 Menyentuh 1 Juta

Disampaikan Dede Yusuf, bila Kabupaten Bandung menginginkan kemajuan dalam berbagai bidang yang mensejahterakan warganya,  Kabupaten Bandung harus berkolaborasi dengan kabupaten/kota sekitar. “Seperti misalnya dengan Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bandung Barat dalam berbagai bidang," ujar Dede Yusuf.

Ditekankan Dede Yusuf tentang pentingnya kolaborasi dengan kota dan kabupaten sekitar, mengingat warga Kabupaten Bandung banyak yang bekerja di Kota Bandung atau daerah sekitarnya. Atau sebaliknya warga Kota Bandung atau Kota Cimahi bekerja di Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Mulai di Vaksin, Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kota Cimahi

"Kabupaten Bandung kolaborasi dengan Kota Bandung, Cimahi dan Bandung Barat. Hal ini agar supaya bisa memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat," tegas Dede Yusuf.

Lebih lanjut diungkapkan Dede Yusuf, dampak dari politik itu membuat orang terkotak-kotak. Disaat kegiatan politik selesai, dan begitu negara memanggil, warna itu tak ada dan artinya semua warna melebur. "Dalam kontek lokal setelah selesai Pilkada Bandung, seharusnya tidak ada lagi nama-nama lain, yang ada Kabupaten Bandung," pungkas Dede Yusuf. (neni mardiana)***

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah