Panen Raya Akan Berlangsung Hingga Juni 2021, Stok Beras Lebihi 1 Juta Ton

- 1 April 2021, 06:00 WIB
Petani menimbang langusung gabah hasil panen musim tanam pertama tahun 2021 dan panen raya akan berlangsung hingga Juni 2021,  dipastikan tidak perlu melakukan impor beras.
Petani menimbang langusung gabah hasil panen musim tanam pertama tahun 2021 dan panen raya akan berlangsung hingga Juni 2021, dipastikan tidak perlu melakukan impor beras. /Portal Bandung Timur/heryanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Direktur Utama Perum Badan Usaha Logistik (BULOG) Budi Waseso mengatakan selama musim panen pertama Maret 2021 BULOG telah menyerap sekitar 200 ribu ton beras petani. Penyerapan hasil panen petani di sejumlah wilayah Indonesia sejalan dengan kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tidak melakukan impor beras sampai Juni 2021.

“Sampai hari ini, BULOG telah serap 200 ribu ton setara beras di wilayah panen dan Bulog berupaya rata-rata dalam sehari menyerap 10 ribu ton beras. Hal ini akan memenuhi stok beras sebanyak lebih dari 1 juta ton beras,” terang Budi Waseso pada  konferensi pers virtual.

Tercapainya target 1 juta ton beras menurut Budi Waseso, karena  hasil serapan beras panen petani akan membuat stok perusahaan dari sekitar 850 ribu ton menjadi 1 juta ton pada akhir bulan ini. Hal tersebut juga turut menghitung konsumsi harian masyarakat, dengan royeksinya, stok akan bertambah menjadi 1,4 juta ton pada Juni 2021.

Baca Juga: Di Rapat Paripurna DPRD Purwakarta, Bupati Purwakarta Sampaikan LKPJ 2020

Penghitungan tersebut menurut Budi Waseso karena panen raya petani masih akan berlangsung pada April dan Mei 2021, serta sisa panen pada Juni 2021. Lepas dari Juni, baru penentuan kebijakan lanjutan akan dievaluasi dengan melihat stok.

Ditegaskan Budi Waseso, BULOG tidak pernah akan melakukan impor bila tidak perlu, terakhir harus dilakukan pada 2018. Sebab saat itu ada ketentuan stok cadangan beras pemerintah (CBP) harus sekitar 1 juta sampai 1,5 juta ton, sementara stok belum mencapai angka tersebut, sehingga dilakukan impor dan hasil impornya masih tersisa sampai tahun ini, namun sudah turun mutu sekitar 106 ribu ton.

“Tapi setelah itu, BULOG tidak pernah impor, karena cadangan beras cukup dari hasil serapan panen petani. Selama tiga tahun ini, kita tidak pernah impor dan memang BULOG tidak pernah impor, kalau ada data BPS ada beras masuk, itu beras khusus untuk hotel dan resto, jadi bukan BULOG yang impor, itu swasta. Sampai hari ini, BULOG belum laksanakan impor lagi,” ujar Budi Waseso.

Baca Juga: Densus 88 Mabes Polri Lakukan Penggeledahan di Cangkuang Kabupaten Bandung  

Berdasarkan perkiraan BULOG menurut Budi Waseso, jumlah beras yang terserap pada tahun ini akan mencapai 1,4 juta ton. Jumlahnya lebih tinggi dari realisasi tahun lalu sekitar 800 ribu ton.

Ditegaskan Budi Waseso, bahwa BULOG tidak punya kendala dalam penyerapan beras petani, baik yang berasal dari teknis kualitas beras hingga anggaran. Dari sisi teknis kualitas, BULOG punya sistem pengolahan beras sendiri, sehingga kalau pun harus menyerap hasil panen yang memiliki kadar air lebih, bisa diatasi.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x