PORTAL BANDUNG TIMUR – Pernah lihat orang bersepeda jangkung sambil karaoke? Kalau pernah, bersyukurlah, karena Anda berarti sudah melihat orang langka dan unik. Orang yang bersepeda jangkung dengan atribut unik itu adalah Abah Taufik.
“Ya, itu saya,” kata Abah Taufik ketika berbincang dengan Portal Bandung Timur di sekitar alun-alun Bandung, sesaat sebelum ngagowes bersama dua rekannya, Abah Jebenk dan Wa Amir.
Saat itu dia mengenakan kaos panjang dan sepatu tinggi, sementara dua rekannya mengenakan pakaian ala jaman baheula.
Abah Taufik menuturkan, apa yang ia lakukan adalah kolaborasi sepedah jangkung, seni keseimbangan botol, nyanyi (karaoke) dan ngagowes. Maksudnya, sambil dia mengayuh sepeda jangkung, ia menyimpan botol di kepala dan bernyanyi. Botol yang ia simpan di kepala, diusahakan tidak jatuh selama ini mengayuh sepedahnya.
Baca Juga: Bioskop Beroperasi, Masih Wacana Belum Diputuskan
Upnormal? “Ya gowes upnormal,” kata Abah yang juga wartawan dan biasa nongkrong di Polda Jabar tersebut, sambil tersenyum.
“Upnormal”nya makin terrasa karena trek gowes yang dilakukan pria berusia 55 tahun ini umumnya ekstrim, bukan jalur biasa. Ia sering ngagowes di Jalur Nagreg, tebing Keraton, Curug Malela, Curug Sindulang, Batu Kuda, Tangkuban Parahu, Pangalengan, Cisanti, Curug Natu Tempek, dan lain-lain.
Lebih gilanya lagi, ia pernah keliling Jawa Barat 2 kali, touring Napak tilas Wali Songo Surabaya - Bandung. “Khusus trek jauh, saya lakukan sendiri alias solo touring,” ujarnya.
Dikatakannya, bukan hanya sekedar menyalurkan hobi saja ia bersepeda jangkung, tetapi juga sekaligus mengenalkan seni budaya dan pariwisata Jawa Barat.
Selebihnya ia ingin memotivasi kaum muda untuk senang gowes, mengejar prestasi dan tetap semangat dalam hidup walau sudah berumur.