PORTAL BANDUNG TIMUR - Anggota DPRD Kabupaten Bandung dari Fraksi Partai Golkar Riki Ganesa berharap, pasca bencana alam banjir bandang akibat luapan Sungai Cibeusi di Kampung Pasir Tukul RW 04 Desa Cileunyi Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung pada Jumat 23 Desember 2021 lalu, harus dilakukan kajian teknis kembali terhadap analisa mengenai dampak lingkungan (Amdal) terkait proyek pembangunan Tol Ciwumdawu di Kecamatan Jatinangor Kabupaten Bandung.
Proyek Tol Cisumdawu yang merupakan proyek strategis nasional itu berada di antara perbatasan dua wilayah, yakni Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang.
"Minimal dengan adanya kajian teknis kembali Amdal proyek Tol Cisumdawu, dapat mengurangi atau meminimalisir ancaman banjir bandang yang dikhawatirkan kembali terulang karena saat ini masih dalam kondisi musim hujan," kata Riki Ganesa kepada Portal Bandung Timur di Cileunyi, Rabu 29 Desember 2021 malam.
Baca Juga: Piala AFF 2020, Leg Pertama Indonesia Kalah 0-4 Atas Thailand
Riki Ganesa mengatakan, bahwa pihaknya maupun masyarakat sekitar tak anti pembangunan Tol Cisumdawu, karena untuk fasilitas umum dan peningkatan pembangunan di wilayah perbatasan antara dua kabupaten itu.
"Yang namanya pengerjaan pembangunan, tentunya ada dampak terhadap lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat sekitar. Tetapi untuk meminimalisir dampak lingkungan itu, minimal kembali dilaksanakan kajian teknis terhadap Amdal proyek Tol Ciwumdawu tersebut," ungkap Riki Ganesa.
Riki Ganesa sebagai wakil rakyat asal Kecamatan Cileunyi itu, berharap kepada pihak proyek pembangunan Tol Cisumdawu berempati dan hadir di antara korban banjir bandang di Kampung Pasir Tukul tersebut.
"Karena kita juga menyadari, banjir bandang ini selain disebabkan proyek Tol Ciwumdawu, juga ada beberapa faktor lainnya. Di antaranya, terjadi pendangkalan maupun penyempitan aliran air. Selain itu terjadi penutupan saluran air, sehingga berbagai faktor itu menjadi salah satu penyebab banjir bandang. Terjadi alih fungsi lahan juga menjadi salah satu penyebab banjir bandang," katanya.
Baca Juga: Kasus Omicron, Kini Sudah 68 Kasus di Bawa WNI Pelaku Perjalanan ke Luar Negeri