Dadang, Sudah Diingatkan Tidak Ada Pembangunan Karena Lahan Sudah Beralihfungsi

- 17 Januari 2022, 03:05 WIB
Bupati Bandung HM Dadang Supriatna saat meninjau langsung lokasi tanah longsor yang menewaskan 1 orang dan 7 lainnya luka di  Kampung Giriawas, Desa Sukaluyu Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung.
Bupati Bandung HM Dadang Supriatna saat meninjau langsung lokasi tanah longsor yang menewaskan 1 orang dan 7 lainnya luka di Kampung Giriawas, Desa Sukaluyu Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung. /Portal Bandung Timur/neni mardiana/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Bupati Bandung Dadang Supriatna mengindikasi kawasan Kampung Giriawas, Desa Sukaluyu Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung tidak layak menjadi kawasan pemukiman. Selain memiliki tingkat kemiringan 45 derajat dan kondisi lahan akibat alihfungsi jadi perkebunan juga tidak ada pohon penguat.

“Melihat kondisi lokasi tanah longsor kawasan tersebut memang tidak layak untuk jadi lahan pemukiman, karena sangat membahayakan. Selain tanahnya yang sudah gembur akibat proses pertanian, juga sama sekali tidak ada pohon keras sebagai pelindung ataupun penahan tanah,” terang Bupati Dadang Supriatna saat melakukan peninjauan langsung ke lokasi tanah longsor di Kampung Giriawas, Desa Sukaluyu Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung.

Ditegaskan Dadang Supriatna, kawasan perbukitan di Desa Sukaluyu tersebut sudah beralihfungsi menjadi lahan perkebunan kentang dan sejak dulu sebetulnya sudah dilarang adanya pembangunan. "Sebenarnya kan ini kita sudah melarang, tapi karena petani ini tetap tidak mengindahkan instruksi dan imbauan dari pemerintah setempat, sehingga kejadian seperti ini," ujar  Dadang Supriatna.

Baca Juga: Geger, Mayat Bayi Laki Laki Masih Bertali Pusar Tergeletak di Jalan Raya Cikoneng Cibiru Wetan

Bupati Bandung menilai di sejumlah titik di Kecamatan Pangalengan rawan longsor saat memasuki musim hujan, sehingga warga harus meningkatkan kewaspadaan. Untuk itu, Dadang Supriatna mengintruksikan kepada Plt. Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Bandung H. Akhmad Djohara untuk melakukan mitigasi bencana di lokasi rawan bencana Kabupaten Bandung. 

"Disaat ada lahan yang rawan longsor, untuk dipasang beronjong. Pengadaan beronjongnya bisa koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Bandung. Sementara dalam pengerjaannya bisa komunikasi dengan kepala desa untuk melibatkan masyarakat sekitar, dan pelaksanaan pengerjannya bisa bersama-sama masyarakat," katanya. 

Di lokasi kejadian, Dadang Supriatna menegaskan, akibat bencana tanah longsor itu, satu orang meninggal dunia dan satu orang luka berat. Para korban bencana longsor itu sudah dilakukan penanganan.  "Kejadian longsor kemarin itu, saat curah hujan cukup tinggi di lokasi kejadian," katanya. 

Baca Juga: Meletus, Hunga Tonga Hunga Haapai Timbulkan Tsunami

Menurutnya, di lokasi bencana longsor itu ada rumah yang sedang dibangun, dan tertimpa longsoran tanah.  "Lokasi tanah longsor itu dengan kemiringan lahan 45 derajat," ujar Bupati Bandung.

Ditegaskannya, pihak pemerintah sudah melakukan larangan pemanfaatan lahan dengan kemiringan itu ditanami sayuran. "Namun petani tak mengindahkan himbauan dari pemerintah setempat. Akibatnya, terjadi seperti ini (longsor)," ucapnya. 

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah