Baligo Anti Arteria Dijalanan Menghilang, PB Paguyuban Pasundan Pasang Billboard Raksasa

- 19 Januari 2022, 21:00 WIB
Baliho kecil di sejumlah ruas jalan Kota Bandung menghilang, di Jalan Pasteur keluar Tol Pasteur muncul baliho raksasa.
Baliho kecil di sejumlah ruas jalan Kota Bandung menghilang, di Jalan Pasteur keluar Tol Pasteur muncul baliho raksasa. /Tangkapan layar instagram @lemburkuring/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Baliho berukuran  3x4 meter bertuliskan 'Arteria Dahlan Musuh Orang Sunda' tiba-tiba terpasang di sejumlah titik di Bandung Raya, Rabu pagi, 19 Januari 2022. Namun menjelang siang, baligo tanpa identitas itu tidak terlihat lagi. Tidak diketahui siapa yang memasang baligo tersebut.

Begitu juga dengan siapa yang membereskannya. Baligo yang bertuliskan 'Arteria Dahlan Musuh Orang Sunda' dengan huruf tebal berwarna hitam dan merah itu cukup menyita perhatian para pengguna lalu lintas.

Sementara itu, di Jalan Pasteur, tepat di setelah gerbang tol mengarah ke Kota Banudung, telah terpasang Billboard Raksasa berlogo Pengurus Besar Paguyuban Pasundan dengan isi tulisan 'Paguyuban Pasundan, Arteria Dahlan Harus Minta Maaf Kepada Orang Sunda', Rabu, 19 Januari 2022.

Billoard dipasang di lokasi yang sangat strategis, sehingga dapat terbaca oleh siapaun yang akan masuk ke Kota Bandung. Bahkan sejumlah pengguna jalan banyak yang sejenak berhenti untuk menggambil gambar atau memvideokan menggunakan telepon selular.

Baca Juga: Jembatan Mariuk Dibangun Melalui Program Pentahelik  

Sebelumnya PB Paguyuban Pasundan mengeluarkan pernyataan pers terkait polemik yang melibatkan Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan itu. Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan, Prof. Dr. H.M Didi Turmudzi, MSi mengatakan, apa yang dikatakan Arteri Dahlan dalam rapat dengar pendapat di Komisi II DPR RI, sungguh menyinggung dan melukai masyarakat Sunda.

"Oleh karenanya kami ingin agar Pak Arteria Dahlan segera minta maaf kepada masyarakat Sunda, untuk menghindari polemik yang lebih besar,” tegasn Prof Didi Turmudzi, dalam siaran persnya Rabu, 19 Januari 2022.

Prof Didi Turmudzi, menilai sebagai politisi Arteria seharusnya memiliki jiwa patrionalisme dan menghormati setiap keberagaman suku bangsa yang ada di Indonesia, termasuk didalamnya suku Sunda. Ia juga menyesalkan pernyataan sensitif yang terlontar dari seorang anggota DPR RI yang memang dipilih oleh rakyat dalam forum terbuka dan disaksikan oleh seluruh rakyat Indonesia.  Itu sudah dianggap suatu ucapan rasisme," tegasnya.

Baca Juga: Begini Kronologis Postingan Putri Tanjung Hingga Menjadi Trending di Twitter

Padahal menurut Prof Didi Turmudzi, Anggota dewan harusnya paham sejarah perjuangan bangsanya dan sangat mengerti tentang kebhinekaan yang tentunya harus dijaga oleh segenap bangsa.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah