Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Kondisi Situs Candi Bojongmenje di Kampung Bojongmenje RT 01/RW 02, Desa Cangkuang, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung semakin memprihatinkan dan telantar. Kondisi candi peninggalan pra Islam di Jawa Barat yang kaya akan nilai sejarah memaksa sejumlah pihak pun angkat bicara.
Salah seorang di antaranya Cecep Suhendar, Anggota DPRD Kabupaten Bandung dari dapil IV asal Rancaekek. Cecep mengaku prihatin jika kondisi situs Candi Bojongmenje kini kian telantar. Ia mengaku prihatin karena situs ini merupakan cagar budaya langka di wilayah Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung.
Menurut Cece, situs ini pasti memiliki makna sejarah besar para pendahulu yang harus dilestarikan sebagai bahan pendidikan dan ilmu pengetahuan masa lalu, masa kini dan masa depan.
"Jika situs Candi Bojongmenje kini telantar saya prihatin. Ini perlu perhatian pemerintah secara nyata melalui kebijakan penganggaran untuk pembenahan situs Candi Bojongmenje selanjutnya," kata Wakil Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bandung ini kepada Portal Bandung Timur Kamis 23 Juni 2022.
Baca Juga: Piala Presiden 2022, RANS Nusantara FC Menang Besar, Gilas Persija Jakarta Skor 5-1
Anggota DPRD dari Fraksi Golkar ini mengatakan, sebaiknya Pemerintah Provinsi Jabar menyerahkan aset tersebut kepada Pemkab Bandung. "Selanjutnya, Pemkab Bandung melakukan pengupayaan pengungkapan situs Candi Bojongmenje tersebut secara dengan rinci, terukur dan tuntas," tutup Cecep.
Diberitakan, dikelilingi pemukiman padat dan sejumlah pabrik, kondisi situs Candi Bojongmenje di Kampung Bojongmenje RT 01 RW 02, Desa Cangkuang, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, yang ditemukan tahun 2002, tepatnya sudah 20 tahun kian tak terawat dan benar-benar terlantar.
Dari pantauan di lapangan, tampak jalan ke arah situs Candi Bojongmenje harus melalui jalan gang yang sempit. Tampak sejumlah batu tersusun dan ada juga yang tergeletak. Termasuk ada saung kecil tempat menyimpan batu-batu hasil ekskavasi.
Baca Juga: Payung Elektrik Masjid Nabawi, Untuk Kenyamanan Jemaah
Sejumlah warga Bojongmenje, termasuk Dadang Nugraha (32), juru pelihara Situs Candi Bojongmenje, mengatakan penemuan situs Candi Bojongmenje tersebut bermula dari sejumlah warga yang tengah melakukan kerja bakti di wilayah tersebut. Warga menemukan batu-batu tersebut 18 Agustus 2002 lalu.
