Network
Gempa bumi keempat pada pukul 01.13 WIB dengan kekuatan magnitudo 2.5. Gempa bumi berpusat di darat dikedalaman 5 kilometer berlokasi di 20 kilometer Tenggara Kota Kabupaten Bandung dengan episentrum di 7.19 derajat Lintang Selatan dan 107.61 derajat Bujur Timur.
Gempa bumi kelima pada pukul 01.17 WIB dengan kekuatan magnitudo 2.6. Gempa bumi berpusat di darat dikedalaman 6 kilometer berlokasi di 22 kilometer Tenggara Kota Kabupaten Bandung dengan episentrum di 7.21 derajat Lintang Selatan dan 107.59 derajat Bujur Timur.
Gempa bumi keenam pada pukul 01.42 WIB dengan kekuatan magnitudo 2.5. Gempa bumi berpusat di darat dikedalaman 5 kilometer berlokasi di 23 kilometer Tenggara Kota Kabupaten Bandung dengan episentrum di 7.23 derajat Lintang Selatan dan 107.55 derajat Bujur Timur.
Gempa bumi ketujuh pada pukul 02.48 WIB dengan kekuatan magnitudo 2.9. Gempa bumi berpusat di darat dikedalaman 1 kilometer berlokasi di 26 kilometer Tenggara Kota Kabupaten Bandung dengan episentrum di 7.23 derajat Lintang Selatan dan 107.64 derajat Bujur Timur.
Baca Juga: Masa Kadaluarsa Vaksin Sampai 21 Februari, Animo Masyarakat Kota Bandung di Vaksin Booster Rendah
Sementara dua guncangan gempa bumi yang dirasakan masyarakat Kabupaten Bandung dan sekitarnya berpusat di wilayah Kabupaten Garut. Gempa bumi pertama berpusat di 30 kilometer Barat Daya Kota Kabupaten Garut pada pukul 00.57 WIB dengan kekuatan 3.0. Pusat gempa bumi dikedalaman 5 kilometer dikoordinat 7.29 derajat Lintang Selatan dan 107.63 derajat Bujur Timur.
Kemudian gempa susulan pada pukul 01.36 WIB dengan kekuatan magnitudo 2.4. Pusat gempa bumi di 23 kilometer Kota Kabupaten Garut dikedalaman 13 kilometer dengan titik koordinat 7.21 derajat Lintang Selatan dan 107.68 derajat Bujur Timur.
“Dampak gempabumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan atau Shakemap BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di wilayah Soreang dan Banjaran Kabuaten Bandung dan Kota Bandung. Guncangan gempa terasa dengan Skala Intensitas II hingga III MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu,” ujar Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hartanto, ST, MM
Namun demikian menurut Hartanto hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut. “Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi,” tutup Hartanto. (heriyanto)***
