PORTAL BANDUNG TIMUR - Pijaran sinar api di Kawah Ecoma Gunung Tangkuban Perahu di Kabupaten Bandung Barat Jawa Barat tidak berhubungan dengan adanya migrasi magma kepermukaan. Spot panas atau titik api ataupun sinar api yang terpantau pada kamera CCTV bisa disebabkan oleh adanya aliran fluida yang naik kepermukaan.
Demikian disampaikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terkait hasil pemeriksaan pijar sinar atau api yang muncul tertangkap CCTV di Kawah Ecoma Gunung Tangkuban Perahu di Kabupaten Bandung Barat Jawa Barat. Pijaran terpantau pada tanggal 9 Februari 2023 antara pukul 18.30 WIB malam hari hingga tanggal 10 Februari pukul 03.00 WIB dini hari.
Hasil pemeriksan Kawah Ecoma yang dilakukan pada tanggal 10 Februari 2023 antara pukul 19.00 - 20.00 WIB tidak memperlihatkan adanya titik panas atau sinar api yang berhubungan dengan adanya migrasi magma kepermukaan. Dari hasil pemeriksaan kawah tersebut dapat diduga bahwa fenomena titik api atau sinar api yang terdeteksi melalui kamera CCTV di Kawah Ecoma pada kurun waktu antara tanggal 9 Februari 2023 pkl 18.30 WIB hingga 10 Februari pukul 03.00 WIB bukan disebabkan oleh adanya magma yang naik ke permukaan.
Baca Juga: MinyaKita Sudah Hampir Sebulan di Bandung Menghilang, Kemana Yah
Namun demikian, adanya spot panas atau titik api/sinar api yang terpantau pada kamera CCTV bisa disebabkan oleh adanya aliran fluida yang naik kepermukaan. Menyebabkan pemanasan di area kawah, serta menimbulkan reaksi dengan batuan terutama endapan belerang yang ada disekitar lubang kawah sehingga menimbulkan titik api atau sinar api yang terpantau oleh kamera CCTV infrared.
Berdasarkan hasil evaluasi secara menyeluruh maka tingkat aktivitas Gunungapi Tangkuban Parahu pada tanggal 13 Februari 2023 pukul 13.00 WIB masih pada Level I (Normal). Rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini, dihimbau agar masyarakat di sekitar Gunungapi Tangkuban Parahu dan pengunjung, wisatawan, pendaki agar tidak turun ke dasar Kawah Ratu . Tidak turun atau mendekat ke kawah-kawah aktif lain Gunungapi Tangkuban Parahu.
Masyarakat maupun wisatawan tidak diperkenankan menginap dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks Gunungapi Tangkuban Parahu. Ketika cuaca mendung dan hujan dikarenakan terdapatnya gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan kehidupan manusia.
Masyarakat di sekitar GunungapiTangkuban Parahu, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata Gunungapi Tangkuban Parahu agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba. Letusan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas.
Masyarakat di sekitar Gunungapi Tangkuban Parahu diharap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang letusan Gunungapi Tangkuban Parahu. Tetap memperhatikan perkembangan kegiatan Gunungapi Tangkuban Parahu yang dikeluarkan oleh BPBD setempat dan selalu mengikuti arahan dari BPBD setempat.